Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday 14 October 2019

Kelangsungan hidup virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika dalam berbagai produk daging kering tradisional Italia.

Sejumlah penyakit hewan dapat ditularkan ke babi melalui daging babi dan produk babi yang diimpor dari daerah yang terinfeksi. Oleh karena itu,memberi makan Swill Feed kepada babi diatur atau dilarang di banyak negara. Demam babi Afrika adalah salah satu penyakit babi utama yang diakui penularannya secara signifikan melalui jalur pemberian makan Swill Feed.

Penilaian risiko penyakit yang terkait dengan produk daging babi membutuhkan pengetahuan tentang (a) keberadaan virus hidup dalam bahan aslinya, dan (b) berapa lama virus masih bertahan bisa menginfeksi dalam produk babi.

Efek dari proses pengeringan kering pada inaktivasi virus demam babi Afrika (ASFV) dalam tiga produk daging kering Italia berbeda yang dibuat dari babi yang terinfeksi secara eksperimental yang disembelih pada saat puncak viremia. Produk daging diproses menggunakan metode komersial dan prosedur industri yang saat ini biasa dilakukan di Italia. Sampel yang dikumpulkan pada interval yang telah ditentukan selama pemrosesan dianalisis untuk kelangsungan hidup virus dengan isolasi virus dan inokulasi pada hewan.

ASFV masih bisa dideteksi pada percobaan in vivo hingga 18 hari untuk produk Salami Italia, 60 hari untuk daging bagian perut babi (pork belly), dan 83 hari untuk daging bagian pinggang babi (loin).  Data ini memberikan informasi berharga bagi industri pengolahan daging babi ketika merencanakan ekspor produk-produk ini.

Sumber :
Petrini SFeliziani FCasciari CGiammarioli MTorresi CDe Mia GM.  2019. Survival of African swine fever virus (ASFV) in various traditional Italian dry-cured meat products. Prev Vet Med. 2019 Jan 1;162:126-130.

No comments: