Sejumlah penyakit hewan
dapat ditularkan ke babi melalui daging babi dan produk babi yang diimpor dari
daerah yang terinfeksi. Oleh karena itu,memberi makan Swill Feed kepada babi diatur atau dilarang di banyak negara. Demam babi Afrika adalah salah satu penyakit babi utama yang diakui penularannya secara
signifikan melalui jalur pemberian makan Swill
Feed.
Penilaian risiko penyakit
yang terkait dengan produk daging babi membutuhkan pengetahuan tentang (a) keberadaan
virus hidup dalam bahan aslinya, dan (b) berapa lama virus masih bertahan bisa menginfeksi
dalam produk babi.
Efek dari proses pengeringan
kering pada inaktivasi virus demam babi Afrika (ASFV) dalam tiga produk daging
kering Italia berbeda yang dibuat dari babi yang terinfeksi secara
eksperimental yang disembelih pada saat puncak viremia. Produk daging diproses
menggunakan metode komersial dan prosedur industri yang saat ini biasa
dilakukan di Italia. Sampel yang dikumpulkan pada interval yang telah
ditentukan selama pemrosesan dianalisis untuk kelangsungan hidup virus dengan
isolasi virus dan inokulasi pada hewan.
ASFV masih bisa dideteksi pada
percobaan in vivo hingga 18 hari untuk produk Salami Italia, 60 hari untuk daging bagian perut babi (pork belly),
dan 83 hari untuk daging bagian pinggang babi (loin). Data ini
memberikan informasi berharga bagi industri pengolahan daging babi ketika
merencanakan ekspor produk-produk ini.
Sumber :
Petrini S, Feliziani F, Casciari C, Giammarioli M, Torresi C, De Mia GM. 2019. Survival of African swine fever virus (ASFV) in
various traditional Italian dry-cured meat products. Prev Vet Med. 2019
Jan 1;162:126-130.
No comments:
Post a Comment