Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, 28 April 2021

Dampak Varian Virus SARS-CoV-2 India ?

 

Pada hari Senin tanggal 26 April 2021 meurut Detik Health Kementerian Kesehatan mencatat teerdapat 10 kasus COVID-19 varian baru berasal dari India.  Dari 10 orang itu, 6 warga positif virus yang tertular dari imported case atau berasal dari luar negeri dan sisanya menularkan berdasarkan transmisi lokal.  Dua kasus di Sumatera, satu di Jawa Barat, dan satu di Kalimantan Selatan.


Mutasi virus B117 ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020. Sedangkan, varian baru virus Corona B1617 merupakan varian lokal dari India.


India telah melaksanakan program vaksinasi masal COVID-19 sangat tinggi dan cepat, namun telah menimbulkan masyarakatnya menjadi lengah, menjadi lalai, menjadi tidak waspada.  Kedisiplinan masyarakat mengendor, tidak mematuhi protokol kesehatan lagi, sehingga terjadi peningkatan kasus harian naik sangat tajam.  Data kasus harian di India yang sebelumnya rata-rata 5.000 orang, kini sudah menyentuh hampir 350 ribu kasus harian.  Penyebab peningkatan kasus yang tajam terjadi di India disebabkan oleh mutasi virus baru yaitu B1617.


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah membatalkan perjalanannya ke India, dengan negara tersebut ditambahkan ke "daftar merah" Inggris untuk tujuan terbatas.  Kasus COVID-19 di India meningkat tajam dan varian spesifik virus - B1617 - menjadi semakin umum di sana.


B1617 juga telah ditemukan di luar India, termasuk di Inggris. Kasus di Inggris tampaknya berlipat ganda setiap minggu: saat ini ada 182 di Inggris, naik dari 77 minggu sebelumnya. Saat ini varian tersebut "dalam penyelidikan", tetapi tidak seperti varian Kent (B117), Afrika Selatan (1351) dan Brasil (P1) belum ditetapkan sebagai "varian yang menjadi perhatian".


Apakah ini berarti varian ini berbeda dengan yang lain dan kita tidak perlu khawatir? Inilah yang kami ketahui tentang efeknya sejauh ini. 


Menyoroti kasus mutasi virus Covid-19 varian B1617 tersebut, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD-KHOM turut memberikan penjelasan terkait virus asal India itu.  Menurutnya, India mengalami lonjakan kasus itu disebabkan beberapa faktor, sebagai berikut: (1) Varian B1617 yang dikenal sebagai double mutant membawa dua mutasi: E484Q dan L452R; (2) Kerumunan kampanye politik Narendra D. Modi; (3) Krisis stok oksigen; (4) Kepadatan penduduk; (5) Ventilasi buruk dan euforia vaksin (Pikiran Rakyat 27 April 2021)


Apakah varian ini lebih menular?

Kami pikir varian ini mungkin dapat menyebar lebih mudah daripada bentuk virus sebelumnya. Ini karena mutasi yang dibawanya yang disebut L452R, yang memengaruhi protein Spike virus. Ini adalah "kunci" yang digunakan virus corona untuk membuka kunci sel kita.


Mutasi L452R mengubah bagian protein Spike yang secara langsung berinteraksi dengan ACE2, molekul di permukaan sel kita yang diikat oleh virus untuk masuk ke dalam. Penelitian awal - belum ditinjau oleh ilmuwan lain - menunjukkan bahwa mutasi L452R memungkinkan virus untuk mengikat sel dengan lebih stabil. Pada varian sebelumnya, seperti varian Kent, mutasi seperti ini yang meningkatkan kemampuan pengikatan virus mengakibatkan virus menjadi lebih menular.


Varian B1427 yang terdeteksi di California berisi mutasi L452R yang sama dengan B1617. Diperkirakan sekitar 20% lebih dapat ditularkan daripada bentuk sebelumnya dari virus korona yang beredar selama gelombang pertama.


Dan apakah itu lebih berbahaya?

Mutasi seperti L452R yang membantu pengikatan tidak selalu mengakibatkan penyakit yang lebih parah atau membuat virus lebih mematikan. Misalnya, meskipun varian B1427 tampaknya menyebar lebih mudah, penelitian pendahuluan tidak menemukan bahwa itu terkait dengan infeksi yang lebih parah atau viral load yang lebih tinggi. Hal yang sama dapat berlaku untuk B1617, meskipun hal ini masih perlu diselidiki.


Tetapi perhatian khusus adalah dampak B1617 terhadap efikasi vaksin. Sebagian besar vaksin yang dikembangkan untuk melawan virus corona didasarkan pada penargetan protein Spike. Karena protein berada di permukaan luar virus, inilah yang terutama akan "dilihat" oleh sistem kekebalan Anda selama infeksi dan oleh karena itu membuat antibodi yang efektif untuk melawan. Jika mutasi mengubah bentuk protein Spike, antibodi ini mungkin menjadi kurang efektif.


Memang, studi pendahuluan menunjukkan mutasi L452R dapat membantu virus menghindari sistem kekebalan. Selain itu, B1617 membawa mutasi kedua, yang disebut E484Q, yang juga mengubah protein Spike. Penelitian menunjukkan bahwa mutasi seperti itu (yang memengaruhi area protein Spike yang sama) juga dapat membuat virus kurang rentan terhadap antibodi yang sudah ada sebelumnya.


Studi awal yang belum dilakukan review tentang efek mutasi ini pada B1617 menunjukkan bahwa virus-virus membuat varian kurang rentan terhadap antibodi yang dihasilkan sebelumnya. Namun, penting untuk ditekankan bahwa temuan ini hanya diperlihatkan dalam eksperimen laboratorium dan bukan pada orang yang sebenarnya.


Seberapa khawatir kita seharusnya?

Kementerian kesehatan India telah menyatakan bahwa peningkatan kasus di negara tersebut tidak terkait dengan mutasi ini, karena mutasi B1617 belum terdeteksi dalam jumlah yang cukup tinggi untuk menentukan apakah hal itu bertanggung jawab secara langsung. Namun, ini mungkin karena kurangnya data, dan banyak ahli menekankan pentingnya meningkatkan urutan virus untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik.

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah varian ini akan menjadi ancaman yang signifikan bagi upaya pengendalian virus. Namun, seperti biasa dengan kesehatan masyarakat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, upaya pengendalian virus ini harus terus kita lakukan, baik dari segi regulasi - mask, social distancing dan lain sebagainya - serta vaksinasi, uji massal, dan pengurutan genom. Dengan terus memerangi virus secara umum, kami dapat membatasi dampak apa pun yang dimiliki varian ini.


Penyebab kekhawatiran terbesar adalah jika B1617 merusak upaya vaksinasi. Jika varian ini dapat menyebabkan penyakit pada individu yang divaksinasi, hal itu berisiko menimbulkan wabah berskala besar di seluruh dunia di masa depan.


Upaya untuk membuat vaksinasi penguat untuk menangani varian saat ini dan masa depan sudah berlangsung, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah vaksinasi tersebut akan diperlukan untuk mengendalikan B1617 secara khusus.


Namun, cara yang lebih efektif untuk mencegah varian yang menyebabkan masalah di seluruh dunia adalah dengan mencegahnya menyebar sejak awal. Pembatasan perjalanan yang ketat, seperti yang terlihat di Selandia Baru dan Australia, mungkin tampak membebani, tetapi telah memungkinkan kenormalan relatif kembali di negara-negara ini dengan sedikit ketakutan akan varian yang mengganggu upaya untuk kembali normal. Dengan harapan inilah Inggris telah menambahkan India ke daftar merahnya - pada dasarnya melarang perjalanan dari negara tersebut.


SARAN-SARAN

Kita tekankan konsistensi masyarakat Indonesia untuk mematuhi protokol kesehatan.  Berkaca dari kasus di India lagi, sebetulnya hampir sama dengan Indonesia yang terbilang cukup tinggi angka vaksinasinya.  Jangan sampai peningkatan kasus yang tajam terjadi di Indonesia.  Penerapan 3 M (Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak dan hindari kerumunan, Mencuci tangan pakai sabun) oleh masyarakat harus ditingkatkan meskipun dirinya sudah divaksin dua kali.


Pelarangan arus masuk pelaku perjalanan internasional baik pada beberapa warga WNA yang memenuhi persyaratan, maupun WNI dari luar negeri melalui SE Satgas COVID-19 nomor 8 tahun 2021.  Syarat pelaku perjalanan internasional dari luar negeri adalah membawa surat hasil swab PCR dengan hasil negatif dari Negara asal. Pendatang harus melakukan uji SWB PCR dua kali yaitu ketika baru tiba di Indonesia dan 5 hari setelah karantina di hotel.


Referensi:

1. The Conversation. https://theconversation.com/q-a-indian-coronavirus-variant-what-is-it-and-what-effect-will-it-have-159269. Diakses 28 April 2021.

2. Detik Health. Waspada Varian Penyebab Tsunami COVID-19 India. Kemenkes waspadai 3 Provinsi ini. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5546755/waspada-varian-penyebab-tsunami-covid-19-india-menkes-awasi-3-provinsi-ini. Diakses 28 April 2021.

3.  SE Satgas COVID-19 nomor 8 tahun 2021.

4. Pikiran Rakyat 27 April 2021. Singgung Soal Mutasi Covid-19 B1617 Asal India, Prof Zubairi Djoerban: Waspadai, Bukan Waktunya Bersantai. Diakses 28 April 2021.  

 


No comments: