(Kuta-Bali). Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) bekerjasama dengan WHO dan FAO menyelenggarakan lokakarya bertajuk “The Third Regional Workshop on Multi-Sectoral Collaboration on Zoonoses Prevention and Control: Leading the Way on One Health”
pada tanggal 26-28 November 2012 bertempat di The Patra Bali, Resort
& Villas Bali-Indonesia. Acara diikuti oleh 112 partisipan yang
berasal dari 19 negara yaitu Brunei Darussalam, Bangladesh, Bhutan,
Cambodia, China, India, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar,
Mongolia, Nepal, Pakistan, Philiphina, Singapore, Sri Lanka, Thailand,
Timor Leste dan Vietnam. Lembaga internasional yang berpartisipasi
diantaranya OIE, WHO, FAO, ASEAN, SAARC, USAID dan WSPA. Acara seara
resmi dibuka oleh Direktur Kesehatan Hewan, Drh. Pudjiatmoko, Ph.D yang
mewakili Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai
tuan rumah.
Lokakarya mengangkat tema “Leading the way on one health”, dengan pendekatan koordinasi multi disiplin antara sektor kesehatan hewan, kesehatan masyarakat dan kehutanan untuk penanggulangan penyakit zoonosis. Penyebaran penyakit zoonosis secara global dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan penduduk, intesifikasi sistem pertanian, interaksi antara manusia dan hewan baik hewan pelihara maupun hewan liar, perubahan iklim global dan perdagangan dunia. Penyebaran penyakit zoonosis secara signifikan dapat mengancam kesehatan masyarakat, memunculkan keresahan serta mempengaruhi stabilitas perekonomian secara umum. Beberapa penyakit zoonosis yang menjadi perhatian adalah rabies, flu burung, salmonelosis, hog cholera dan salmonelosis, serta penyakit zoonosis yang bersifat eksotis seperti Nipah.
Perwakilan setiap negara anggota memaparkan situasi penanganan penyakit zoonosis di masing-masing negara dengan penerapan konsep One Health yang terintegrasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi sehingga didapatkan rekomendasi untuk peningkatan kolaborasi dan koordinasi diantara sektor yang terlibat untuk penanganan dan pengendalian penyakit zoonosis di tingkat internasional, regional dan nasional.
Disela-sela acara paparan dan diskusi, terdapat pula telaah poster dari tiap negara yang mencakup situasi terkini penyebaran penyakit, program pengendalian, permasalahan dan kemajuan dalam pelaksanaannya. Salain itu terdapat pula poster-poster program pengendalian dan penanganan yang dilakukan oleh lembaga partner. Rangkaian acara ditutup oleh kunjungan ke Kabupaten Badung untuk melihat keberhasilan koordinasi antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan wabah rabies.
Lokakarya mengangkat tema “Leading the way on one health”, dengan pendekatan koordinasi multi disiplin antara sektor kesehatan hewan, kesehatan masyarakat dan kehutanan untuk penanggulangan penyakit zoonosis. Penyebaran penyakit zoonosis secara global dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan penduduk, intesifikasi sistem pertanian, interaksi antara manusia dan hewan baik hewan pelihara maupun hewan liar, perubahan iklim global dan perdagangan dunia. Penyebaran penyakit zoonosis secara signifikan dapat mengancam kesehatan masyarakat, memunculkan keresahan serta mempengaruhi stabilitas perekonomian secara umum. Beberapa penyakit zoonosis yang menjadi perhatian adalah rabies, flu burung, salmonelosis, hog cholera dan salmonelosis, serta penyakit zoonosis yang bersifat eksotis seperti Nipah.
Perwakilan setiap negara anggota memaparkan situasi penanganan penyakit zoonosis di masing-masing negara dengan penerapan konsep One Health yang terintegrasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi sehingga didapatkan rekomendasi untuk peningkatan kolaborasi dan koordinasi diantara sektor yang terlibat untuk penanganan dan pengendalian penyakit zoonosis di tingkat internasional, regional dan nasional.
Disela-sela acara paparan dan diskusi, terdapat pula telaah poster dari tiap negara yang mencakup situasi terkini penyebaran penyakit, program pengendalian, permasalahan dan kemajuan dalam pelaksanaannya. Salain itu terdapat pula poster-poster program pengendalian dan penanganan yang dilakukan oleh lembaga partner. Rangkaian acara ditutup oleh kunjungan ke Kabupaten Badung untuk melihat keberhasilan koordinasi antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan wabah rabies.
(Drh. Megawaty Iskandar, Titik Triary Wijaksani, S.Pt – Subbag Kerjasama dan Humas)
No comments:
Post a Comment