Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday, 22 April 2023

Proses Pembentuk Karakter Anak Manusia


Karakter adalah keseluruhan proses mental dan aspek perilaku seseorang yang membedakan dirinya dari orang lain dan khususnya prospek dan aspek yang  konsisten dari waktu ke waktu.

 

Secara umum, pengertian karakter seorang anak manusia adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.

 

Secara etimologi, istilah dari karakter berasal dari bahasa latin yaitu character yang artinya adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti serta akhlak.

 

Pengertian karakter lainnya adalah akumulasi dari kepribadian, watak serta sifat yang dimiliki oleh seorang individu dan mengarahkan pada kebiasaan maupun keyakinan individu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

 

Pembentukan karakter dalam diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Maka dengan kata lain, karakter seorang bukanlah bawaan sejak ia lahir, akan tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran gari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitarnya.


Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

 

Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

 

PENGERTIAN KARAKTER MENURUT PARA AHLI

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

 

 

1. W.B Saunders

Pengertian karakter menurut W.B Saunders merupakan suatu sifat nyata serta berbeda yang ditunjukan oleh seorang individu. Karakter dari seorang individu dapat terlihat dari berbagai macam atribut dalam tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.

 

2. Alwisol

Alwisol berpendapat bahwa karakter merupakan suatu penggambaran dari tingkah laku yang dilakukan dengan cara memperlihatkan serta menonjolkan nilai benar-salah, baik atau buruk secara implisit atau eksplisit.

 

3. John Maxwell

Karakter menurut John Maxwell lebih baik dibandingkan sekedar dari perkataan. Lebih lanjut Maxwell kemudian menerangkan bahwa karakter merupakan suatu pilihan yang akan menentukan tingkat kesuksesan dari seorang individu.

 

4. Kamisa

Definisi karakter menurut Kamisa adalah suatu sifat kejiwaan, budi pekerti dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang, sehingga membuatnya berbeda dengan orang lainnya.

 

5. Soemarno Soedarsono

Menurut Soemarno Soedarsono, karakter merupakan suatu nilai yang terpatri pada diri seseorang yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan dan pengaruh dari lingkungan yang kemudian dipadu-padankan dengan nilai yang ada pada diri seorang individu dan kemudian menjadi suatu nilai intrinsik yang terwujud dalam sistem daya juang dan kemudian melandai sikap, pemikiran seseorang dan perilakunya.

 

6. Poerwadarminta

Poerwadarminta mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah watak, sifat kejiwaan, akhlak dan tabiat atau budi pekerti seseorang yang membedakan orang tersebut dengan orang lainnya.

 

7. Simon Philips

Pengertian karakter menurut Simon Philips adalah suatu kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem dan melandasi sikap, pemikiran serta perilaku yang ditampilkan oleh seorang individu.

 

8. Coon

Coon menjelaskan bahwa pengertian dari karakter adalah suatu penilaian subjektif pada kepribadian seorang individu dan berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat ataupun tidak dapat diterima oleh masyarakat luas.

 

9. Mansur Muslich

Muslich mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah suatu cara berpikir serta cara berperilaku seorang individu yang menjadi ciri khas dari setiap individu untuk dapat hidup dan bekerjasama, baik di dalam keluarga, masyarakat maupun negara.

 

10. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter merupakan sifat kejiwaan, tabiat, akhlak atau budi pekerti seseorang yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya.

 

11. Wyne

Karakter menurut Wyne adalah penanda dari cara seseorang dalam memfokuskan bagaimana cara mengaplikasikan suatu nilai kebaikan dalam bentuk tindakan maupun tingkah laku.

 

Oleh sebab itulah, seorang individu yang memiliki perilaku tidak jujur, kejam ataupun rakus dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter jelek, sedangkan seseorang yang memiliki perilaku jujur, gemar menolong sesama dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter mulia. Jadi, istilah dari karakter erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.

 

 

Dari pengertian karakter yang telah dijelaskan oleh para ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa ahli berpendapat karakter seseorang ditentukan oleh sikap seorang individu. Apakah itu baik atau jelek, maka akan ikut berpengaruh pula pada karakternya.

 

Menurut para ahli, karakter seseorang bukanlah suatu bawan dari lahir, akan tetapi dibentuk secara pelan-pelan dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, orang sekitar ataupun keluarga.

 

Selain keluarga dan lingkungan sekitar, ada beberapa unsur yang saling mempengaruhi sehingga membentuk karakter seseorang. Berikut penjelasannya.

 

1. Emosi

Pada umumnya, definisi dari emosi merupakan suatu perasaan atau suatu gejolak jiwa yang muncul dari dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik itu dari dalam diri seseorang ataupun dari luar.

 

Emosi juga dapat diartikan sebagai suatu gejala yang bergerak secara dinamis dalam situasi yang dirasakan oleh seorang individu dan gejala tersebut disertai pun dengan efeknya pada perilaku, kesadaran dan menjadi suatu proses fisiologis.

 

Tanpa adanya emosi, maka kehidupan seorang individu akan terasa hambar, dikarenakan manusia selalu hidup dengan cara berfikir serta merasa. Emosi juga identik dengan suatu perasaan yang kuat.

 

2. Sikap

Sikap seorang individu adalah bagian dari karakter dirinya, bahkan sikap seseorang dapat dianggap sebagai cerminan karakter orang tersebut. Dalam hal ini, sikap seorang individu pada suatu yang ada di hadapannya, akan menunjukan bagaimana bentuk atau wujud karakter yang dimiliki oleh orang tersebut.

 

Jadi, apabila ada seorang yang memiliki sikap baik pada orang lain, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut juga memiliki karakter yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, ketika seseorang memiliki sikap buruk, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karakter yang buruk pula.

 

3. Kepercayaan

Kepercayaan adalah suatu komponen kognitif yang dimiliki oleh seorang individu dari faktor sosiologis psikologisnya. Kepercayaan bahwa ada suatu hal yang benar ataupun salah atas dasar sugesti otoritas, bukti, pengalaman serta intuisi sangat penting dalam pembangunan karakter atau waktu seorang individu.

 

Sehingga, kepercayaan yang dimiliki oleh seorang individu akan memperkukuh individu tersebut dalam hal eksistensi diri serta memperkukuh hubungan dirinya dengan orang lain.

 

4. Kebiasaan dan Kemauan

Kebiasaan adalah suatu aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung dengan otomatis untuk waktu yang lama. Kebiasaan seorang individu tidak terencana dan diulangi terus menerus, berkali-kali.

 

Sementara itu, kemauan adalah suatu kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang dikarenakan kemauan tersebut berkaitan erat dengan tindakan yang dapat mencerminkan perilaku dari orang tersebut.

 

5. Konsepsi Diri atau Self Conception

Unsur kelima dari karakter adalah konsepsi diri atau self conception. Konsepsi diri adalah suatu proses totalitas yang dilakukan baik secara sadar atau tidak sadar mengenai bagaimana karakter serta diri seorang individu dibentuk.

 

Sehingga, konsepsi diri merupakan bagaimana cara seorang individu membangun diri serta apa yang diinginkan oleh individu tersebut dan bagaimana individu tersebut menempatkan dirinya dalam kehidupan.

 

Secara sederhananya, konsepsi diri atau konsep diri adalah cara pandang atau sikap seorang individu pada dirinya sendiri. Konsep diri ini memiliki hubungan erat dengan dimensi fisik, motivasi diri serta karakter individu.

 

Proses Terbentuk dan Pembentukan Karakter

Telah dijelaskan pada awal artikel, bahwa karakter seseorang tidak lahir dengan orang tersebut, melainkan terbentuk oleh beberapa faktor. Pembentukan karakter seorang individu perlu melalui suatu proses pembelajaran yang panjang di dalam hidup orang tersebut.

 

Karakter seseorang akan mulai terbentuk melalui lingkungannya, keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar. Beberapa pihak memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter seorang individu, pihak-pihak tersebut di antaranya adalah orang tua, saudara, teman sebaya, guru dan orang lainnya yang berada di sekitar individu tersebut.

 

Menurut Lickona, dijelaskan bahwa pembentukan karakter seseorang terbentuk karena suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus bertahan dari kecil hingga masa remaja. Orang tua memiliki pengaruh baik serta buruk yang akhirnya akan membentuk kebiasaan dari anak-anaknya.

 

Setiap individu tentunya memiliki pengalaman hidup yang bersumber dari lingkungan sekitar, keluarga, sekolah. Pengalaman hidup seseorang juga bisa diperoleh melalui buku, televisi, internet dan sumber lainnya yang memiliki potensi untuk dapat menambah pengetahuan seseorang.

 

Dalam proses mendapatkan pengalaman hidup tersebut, peran dari pikiran sadar seseorang sangatlah dominan. Sehingga pikiran akan melakukan proses penyaringan pada informasi yang masuk dalam diri melalui panca indera manusia.

 

Pola pikir serta sistem kepercayaan yang ada di dalam diri seseorang yang semakin matang, maka akan membentuk tindakan-tindakan, kebiasaan serta karakter unik yang dimiliki oleh setiap individu. Hal ini artinya, setiap individu memiliki suatu sistem kepercayaan atau belief system, citra diri atau self image serta kebiasaan atau habit unik.

 

Mengapa karakter seseorang harus dibentuk?

Tujuan dari pembentukan karakter pada dasarnya adalah untuk mendorong kembali lahirnya anak-anak dengan sifat atau karakter yang baik. Dengan tumbuh kembang karakter baik, maka akan mendorong anak-anak untuk tumbuh dengan kapasitas komitmen agar mampu melakukan berbagai macam hal yang terbaik bagi dirinya serta dapat melakukan segala sesuai dengan benar.

 

Anak-anak dengan karakter baik juga akan memiliki tujuan hidup. Masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan karakter seorang anak, melalui orang tua dan lingkungannya.

 

Nilai-Nilai Karakter

Berdasarkan pada kajian nilai agama, norma sosial, peraturan atau hukum, etika dan akademik, prinsip HAM, telah teridentifikasi butir dari nilai yang kemudian dikelompokan menjadi lima nilai utama karakter.

Kelima nilai utama tersebut adalah nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuha, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan kebangsaannya. Berikut penjelasan lebih detailnya.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

Nilai karakter pertama adalah nilai karakter yang memiliki hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. nilai-nilai tersebut adalah religius, perkataan serta tindakan dari seorang individu yang diupayakan berdasarkan pada nilai ketuhanan maupun ajaran agamanya.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Diri Sendiri (Personal)

Ada beberapa bentuk nilai karakter yang memiliki hubungan dengan personal seseorang, di antaranya adalah berikut ini:

 

Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada suatu upaya yang menjadikan diri seseorang sebagai individu yang dapat dipercaya dalam tindakan, perkataan, pekerjaan pada diri sendiri atau pihak lain.

 

Bertanggung jawab adalah sikap seorang individu untuk melaksanakan suatu tugas serta kewajiban seperti yang seharusnya ia lakukan pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan.

 

Disiplin merupakan suatu tindakan yang dapat menunjukan perilaku tertib serta patuh pada berbagai macam ketentuan dan peraturan.

 

Kerja keras adalah suatu perilaku yang menunjukan suatu upaya bersungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai macam hambatan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

 

Percaya diri merupakan suatu sikap keyakinan diri akan kemampuan pada pemenuhan untuk tercapainya setiap keinginan dan harapan.

 

Berpikir secara logis, kritis dan inovatif

Karakter ini adalah berpikir serta melakukan suatu tindakan secara nyata ataupun dengan menggunakan logika untuk dapat menghasilkan cara maupun hasil baru maupun hasil paling mutakhir dari apa yang telah dimiliki.

 

Mandiri merupakan suatu perilaku atau sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain untuk dapat menyelesaikan tugas.

 

Memiliki rasa ingin tahu, sehingga seorang individu selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam serta luas dari apa-apa saja yang telah ia pelajari, ia lihat serta dengar.

 

Mencintai ilmu merupakan cara berpikir, bersikap serta cara berbuat dari seorang individu yang menunjukan suatu sikap kesetiaan, kepedulian serta penghargaan yang paling tinggi pada pengetahuan.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Sesama

 

Berikut beberapa nilai karakter yang berhubungan dengan sesama.

Sadar akan hak maupun kewajiban yang dimiliki oleh diri sendiri dan orang lain.

 

Patuh pada setiap peraturan sosial.

 

Menghargai karya serta prestasi yang berhasil diraih oleh orang lain. Terutama sikap dan prestasi seseorang yang bermanfaat bagi orang lainnya.

Bersikap santun yaitu perbuatan halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa atau tata perilaku kepada semua orang.

Demokratis merupakan sikap ataupun tindakan seseorang yang menilai sama hak maupun kewajiban dirinya serta orang lain.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Lingkungan

 

Berikut beberapa nilai karakter yang memiliki hubungan dengan lingkungan:

 

Peduli pada sosial dan lingkungan

Maksud dari nilai ini adalah sikap serta tindakan seseorang yang selalu berusaha untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada lingkungan alam maupun lingkungan sekitarnya serta mengembangkan beberapa upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi serta selalu memberikan bantuan bagi orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.

 

Memiliki Nilai kebangsaan

Nilai kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak serta suatu wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa maupun negara di atas kepentingan diri sendiri atau kelompoknya.

 

Memiliki jiwa nasionalis

Jiwa nasionalis berupa cara berpikir seseorang, bersikap serta berbuat suatu hal yang dapat menunjukan kesetiaan, kepedulian maupun penghargaan yang tinggi pada bahasa, lingkungan, sosial, fisik, budaya, ekonomi maupun kondisi politik dari bangsanya.

 

Menghargai adanya keberagaman

Indonesia merupakan negara besar dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena nilai karakter ini penting, sebab menghargai adanya keberagaman dapat memberikan perasaan hormat pada berbagai macam hal baik itu yang memiliki bentuk fisik, sifat, adat, budaya, agama maupun suku seseorang.

 

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian karakter yaitu seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.

 

Sumber:

1.      https://www.dosenpendidikan.co.id/karakter-adalah/

2.      https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-karakter.html

3.      https://kalpata.co.id/2019/04/28/pengertian-unsur-dan-pembentukan-karakter/

No comments: