Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday, 20 May 2023

Multi-Sectoral Collaboration on Zoonoses Prevention

Leading the Way on One Health

 

The Third Regional Workshop on Multi-Sectoral Collaboration on Zoonoses Prevention and Control: Leading the Way on One Health

 

Kuta-Bali. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) bekerjasama dengan WHO dan FAO menyelenggarakan lokakarya bertajuk “The Third Regional Workshop on Multi-Sectoral Collaboration on Zoonoses Prevention and Control: Leading the Way on One Health” pada tanggal 26-28 November 2012 bertempat di The Patra Bali, Resort & Villas Bali-Indonesia. Acara diikuti oleh 112 partisipan yang berasal dari 19 negara yaitu Brunei Darussalam, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philiphina, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste dan Vietnam. Lembaga internasional yang berpartisipasi diantaranya WOAH, WHO, FAO, ASEAN, SAARC, USAID dan WSPA. Acara seara resmi dibuka oleh Direktur Kesehatan Hewan, Drh. Pudjiatmoko, Ph.D yang mewakili Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai tuan rumah. 



Lokakarya mengangkat tema “Leading the way on one health”, dengan pendekatan koordinasi multi disiplin antara sektor kesehatan hewan, kesehatan masyarakat dan kehutanan untuk penanggulangan penyakit zoonosis. Penyebaran penyakit zoonosis secara global dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan penduduk, intesifikasi sistem pertanian, interaksi antara manusia dan hewan baik hewan pelihara maupun hewan liar, perubahan iklim global dan perdagangan dunia. Penyebaran penyakit zoonosis secara signifikan dapat mengancam kesehatan masyarakat, memunculkan keresahan serta mempengaruhi stabilitas perekonomian secara umum. Beberapa penyakit zoonosis yang menjadi perhatian adalah rabies, flu burung, salmonelosis, hog cholera dan salmonelosis, serta penyakit zoonosis yang bersifat eksotis seperti Nipah. 

 

Perwakilan setiap negara anggota memaparkan situasi penanganan penyakit zoonosis di masing-masing negara dengan penerapan konsep One Health yang terintegrasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi sehingga didapatkan rekomendasi untuk peningkatan kolaborasi dan koordinasi diantara sektor yang terlibat untuk penanganan dan pengendalian penyakit zoonosis di tingkat internasional, regional dan nasional. 


Disela-sela acara paparan dan diskusi, terdapat pula telaah poster dari tiap negara yang mencakup situasi terkini penyebaran penyakit, program pengendalian, permasalahan dan kemajuan dalam pelaksanaannya. Salain itu terdapat pula poster-poster program pengendalian dan penanganan yang dilakukan oleh lembaga partner. Rangkaian acara ditutup oleh kunjungan ke Kabupaten Badung untuk melihat keberhasilan koordinasi antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan wabah rabies. 

 

Sumber:

Drh. Megawaty Iskandar, Titik Triary Wijaksani, S.Pt.  28 November 2012.  Ditjen PKH, Kementan.

Tuesday, 2 May 2023

Agro-Kriminal dan Agro-Terorisme




Agro-Kriminal dan Agro-Terorisme Menurut WOAH


Sejarah Bersama Kesehatan dan Keamanan Hewan

Pandemi COVID-19 telah menunjukkan bagaimana wabah penyakit menular berpotensi menimbulkan gangguan besar bagi masyarakat, serta menyoroti kerentanan dalam kesiapsiagaan darurat biologis.

Saat dunia memerangi SARS-CoV-2 dan dampaknya, kita juga harus mendengarkan peringatan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, bahwa 'kelemahan dan kurangnya kesiapan yang diekspos oleh pandemi ini memberikan gambaran bagaimana serangan bioteroris dapat terungkap – dan dapat meningkatkan risikonya '.

 

Di luar kesehatan hewan, patogen hewan dapat berdampak pada kesehatan manusia, pertanian, ketahanan pangan, mata pencaharian, dan bahkan keamanan nasional. Karena potensi dampaknya, sifatnya yang ada di mana-mana, biaya rendah, dan kemudahannya untuk diselundupkan dan diperbanyak, patogen hewan telah digunakan dalam pengembangan senjata biologis sepanjang sejarah. Motifnya termasuk keuntungan pribadi atau finansial dan bahkan menciptakan kerusuhan sipil dan mendorong agenda politik atau sosial.

 

Sejarah menawarkan pengingat yang gamblang tentang ancaman ini. Menurut cerita rakyat, Jenghis Khan mengirim ternak yang terinfeksi rinderpest ke musuhnya untuk memusnahkan persediaan makanan mereka dan membuat mereka lebih mudah ditaklukkan. Pada kenyataannya, penyerbu Mongol lebih mungkin menyebarkan penyakit tanpa disadari ke seluruh Asia dan ke ternak Eropa yang sangat rentan dengan ternak mereka sendiri yang menyertai mereka dan lebih tahan terhadap penyakit. Abad ke-20 kita saksikan pengembangan program pengembangan senjata biologis skala besar, serangan antraks tahun 2001 di AS dan baru-baru ini ada ancaman berbahaya pelepasan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Inggris, AS, dan Selandia Baru.

 

Peristiwa di masa lalu terus menimbulkan kekhawatiran bahwa patogen hewan, yang mudah diperoleh, diselundupkan melalui perbatasan, dan disebarluaskan, dapat digunakan sebagai agen bioteror. Rinderpest, wabah ternak yang mendatangkan malapetaka di seluruh Afrika, Asia, dan Eropa selama berabad-abad dan ditakuti seperti Black Death, dengan jelas menggambarkan risiko ini. Kejadian alami dari penyakit ini sekarang menjadi bagian dari ingatan kolektif setelah pemberantasannya, yang diumumkan pada tahun 2011. Namun, virus tetap tersimpan di beberapa fasilitas di seluruh dunia sehingga berisiko untuk muncul kembali baik melalui kecelakaan atau tindakan. kejahatan atau terorisme.

 

Patogen hewan yang dapat menyebabkan kerusakan – seperti penyebab antraks, penyakit mulut dan kuku, dan demam babi Afrika – tidak hanya ada di laboratorium; patogen tersebut juga tersedia secara bebas di alam.

 

Sementara pelepasan patogen hewan yang disengaja dapat menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap keamanan global, peningkatan kesiapsiagaan dan respons dapat memberi masyarakat resep sukses untuk ketahanan, yang, bersama dengan ketersediaan tindakan pencegahan, juga dapat berfungsi sebagai pencegah penggunaan jahat mereka.

 

Apa itu agro-kriminal dan agro-terorisme?

Pelepasan patogen hewan secara sengaja merupakan bagian dari ancaman yang lebih luas terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan: kejahatan pertanian. Agro-kriminal hewan dapat didefinisikan secara luas sebagai tindakan atau kelalaian yang melanggar hukum terhadap hewan atau produk hewan yang melanggar undang-undang dan memiliki efek merugikan pada kesehatan hewan, kesejahteraan hewan, kesehatan masyarakat, keamanan dan ketahanan pangan, keaslian pangan atau keamanan nasional. Agro-kriminal biasanya dilakukan untuk keuntungan pribadi atau finansial.

 

BAGAIMANA KESIAPAN MULTI-SEKTORAL DAPAT MEMBANTU MENGHINDARI SKENARIO KASUS TERBURUK

 

Kurangnya kesadaran dan informasi mengenai agro-kriminal dan agro-terorisme serta celah (kekosongan) yang ada dalam strategi untuk mencegah dan mengurangi potensi ancaman ini membuat masyarakat internasional tidak siap untuk menanggapi kejadian biologis yang disengaja yang berpotensi mempengaruhi hewan dan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH, didirikan sebagai OIE) percaya bahwa cara paling efektif untuk mencegah dan mengatasi kejadian kriminal dan terorisme adalah dengan mengintegrasikan kesiapsiagaan terhadap ancaman ini ke dalam perencanaan manajemen darurat kesehatan hewan yang ada dan untuk meningkatkan kesadaran di antara para pemangku kepentingan.

 

Biaya berinvestasi dalam kesiapsiagaan multisektoral terhadap ancaman ini dapat lebih besar daripada potensi sosio-ekonomi, kesehatan dan politiknya. Komunitas kesehatan dan keamanan memiliki peran penting dalam pengurangan ancaman ini. Bersama-sama, Layanan Kesehatan Hewan dan Lembaga Penegakan Hukum dapat merencanakan, mempersiapkan, dan secara efektif mencegah dan menanggapi wabah penyakit hewan yang berdampak pada tingkat nasional, regional, dan internasional.

 

Inilah mengapa sangat penting untuk memperkuat kesiapsiagaan darurat dan kapasitas tanggap darurat dengan menerapkan praktik yang baik dan meningkatkan kerja sama antara kedua sektor seperti penilaian ancaman bersama, perencanaan kontinjensi, dan sistem pengawasan multisektoral.

 

Proyek bersama WOAH-FAO-INTERPOL: inisiatif global yang berupaya meningkatkan keamanan global

 

Masing-masing memiliki pengalaman puluhan tahun di bidangnya masing-masing, Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), dan Organisasi Polisi Kriminal Internasional (INTERPOL) bermitra dalam proyek internasional yang disebut 'Membangun ketahanan terhadap agro-kriminal dan agro-terorisme)'.

 

Brosur

Membangun ketahanan terhadap agro-kriminal dan agro-terorisme.

Didirikan pada Oktober 2018 dengan dukungan dari Program Pengurangan Ancaman Senjata Urusan Global Kanada, di bawah Kemitraan Global melawan Penyebaran Senjata dan Bahan Pemusnah Massal, proyek ini bertujuan untuk membangun ketahanan global terhadap keadaan darurat kesehatan hewan yang disebabkan oleh agro-terorisme dan agro-inriminal. Hal itu dilakukan dengan menciptakan jalur untuk kolaborasi yang lebih besar dan saling pengertian antara kesehatan hewan dan sektor keamanan melalui pendekatan yang dinamis, multisektoral dan interdisipliner.

 

Prakarsa ini menilai status lanskap manajemen darurat global untuk kejahatan agro dan agro-terorisme dan mengembangkan pembangunan kapasitas multisektoral berdasarkan temuan ini.

 

Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kolaborasi multisektoral, latihan simulasi internasional besar yang menciptakan kembali skenario agro-terorisme di mana Penegakan Hukum dan Layanan Kedokteran Hewan harus bekerja sama akan berlangsung pada akhir tahun 2022. Proyek ini akan berujung pada Global Konferensi tentang Manajemen Darurat yang akan menawarkan kesempatan untuk memamerkan hasilnya kepada audiens yang besar.

 

Melihat menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan sebagai tanggung jawab bersama, mitra proyek berharap untuk memberdayakan komunitas internasional untuk mengadopsi pendekatan semua bahaya untuk keadaan darurat kesehatan hewan termasuk untuk agro-kriminal dan agro-terorisme, mempromosikan perwakilan Layanan Kesehatan Hewan di forum tingkat tinggi termasuk kerangka kerja lintas pemerintah dan memfasilitasi jaringan manajemen darurat internasional yang lebih kuat yang mampu menanggapi semua keadaan darurat.

 

Proyek 'Membangun ketahanan terhadap agro-kriminal dan agro-terorisme' bekerja dalam sinergi dengan inisiatif WOAH bersama lainnya bidang laboratorium berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung Negara Anggota dalam meningkatkan biosafety dan biosecurity di semua pengaturan laboratorium.

 

Sumber: WOAH.

Saturday, 22 April 2023

Pembentukan Karakter Anak Manusia


Karakter adalah keseluruhan proses mental dan aspek perilaku seseorang yang membedakan dirinya dari orang lain dan khususnya prospek dan aspek yang  konsisten dari waktu ke waktu.

 

Secara umum, pengertian karakter seorang anak manusia adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.

 

Secara etimologi, istilah dari karakter berasal dari bahasa latin yaitu character yang artinya adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti serta akhlak.

 

Pengertian karakter lainnya adalah akumulasi dari kepribadian, watak serta sifat yang dimiliki oleh seorang individu dan mengarahkan pada kebiasaan maupun keyakinan individu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

 

Pembentukan karakter dalam diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Maka dengan kata lain, karakter seorang bukanlah bawaan sejak ia lahir, akan tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran gari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitarnya.


Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

 

Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

 

PENGERTIAN KARAKTER MENURUT PARA AHLI

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

 

 

1. W.B Saunders

Pengertian karakter menurut W.B Saunders merupakan suatu sifat nyata serta berbeda yang ditunjukan oleh seorang individu. Karakter dari seorang individu dapat terlihat dari berbagai macam atribut dalam tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.

 

2. Alwisol

Alwisol berpendapat bahwa karakter merupakan suatu penggambaran dari tingkah laku yang dilakukan dengan cara memperlihatkan serta menonjolkan nilai benar-salah, baik atau buruk secara implisit atau eksplisit.

 

3. John Maxwell

Karakter menurut John Maxwell lebih baik dibandingkan sekedar dari perkataan. Lebih lanjut Maxwell kemudian menerangkan bahwa karakter merupakan suatu pilihan yang akan menentukan tingkat kesuksesan dari seorang individu.

 

4. Kamisa

Definisi karakter menurut Kamisa adalah suatu sifat kejiwaan, budi pekerti dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang, sehingga membuatnya berbeda dengan orang lainnya.

 

5. Soemarno Soedarsono

Menurut Soemarno Soedarsono, karakter merupakan suatu nilai yang terpatri pada diri seseorang yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan dan pengaruh dari lingkungan yang kemudian dipadu-padankan dengan nilai yang ada pada diri seorang individu dan kemudian menjadi suatu nilai intrinsik yang terwujud dalam sistem daya juang dan kemudian melandai sikap, pemikiran seseorang dan perilakunya.

 

6. Poerwadarminta

Poerwadarminta mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah watak, sifat kejiwaan, akhlak dan tabiat atau budi pekerti seseorang yang membedakan orang tersebut dengan orang lainnya.

 

7. Simon Philips

Pengertian karakter menurut Simon Philips adalah suatu kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem dan melandasi sikap, pemikiran serta perilaku yang ditampilkan oleh seorang individu.

 

8. Coon

Coon menjelaskan bahwa pengertian dari karakter adalah suatu penilaian subjektif pada kepribadian seorang individu dan berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat ataupun tidak dapat diterima oleh masyarakat luas.

 

9. Mansur Muslich

Muslich mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah suatu cara berpikir serta cara berperilaku seorang individu yang menjadi ciri khas dari setiap individu untuk dapat hidup dan bekerjasama, baik di dalam keluarga, masyarakat maupun negara.

 

10. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter merupakan sifat kejiwaan, tabiat, akhlak atau budi pekerti seseorang yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya.

 

11. Wyne

Karakter menurut Wyne adalah penanda dari cara seseorang dalam memfokuskan bagaimana cara mengaplikasikan suatu nilai kebaikan dalam bentuk tindakan maupun tingkah laku.

 

Oleh sebab itulah, seorang individu yang memiliki perilaku tidak jujur, kejam ataupun rakus dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter jelek, sedangkan seseorang yang memiliki perilaku jujur, gemar menolong sesama dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter mulia. Jadi, istilah dari karakter erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.

 

 

Dari pengertian karakter yang telah dijelaskan oleh para ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa ahli berpendapat karakter seseorang ditentukan oleh sikap seorang individu. Apakah itu baik atau jelek, maka akan ikut berpengaruh pula pada karakternya.

 

Menurut para ahli, karakter seseorang bukanlah suatu bawan dari lahir, akan tetapi dibentuk secara pelan-pelan dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, orang sekitar ataupun keluarga.

 

Selain keluarga dan lingkungan sekitar, ada beberapa unsur yang saling mempengaruhi sehingga membentuk karakter seseorang. Berikut penjelasannya.

 

1. Emosi

Pada umumnya, definisi dari emosi merupakan suatu perasaan atau suatu gejolak jiwa yang muncul dari dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik itu dari dalam diri seseorang ataupun dari luar.

 

Emosi juga dapat diartikan sebagai suatu gejala yang bergerak secara dinamis dalam situasi yang dirasakan oleh seorang individu dan gejala tersebut disertai pun dengan efeknya pada perilaku, kesadaran dan menjadi suatu proses fisiologis.

 

Tanpa adanya emosi, maka kehidupan seorang individu akan terasa hambar, dikarenakan manusia selalu hidup dengan cara berfikir serta merasa. Emosi juga identik dengan suatu perasaan yang kuat.

 

2. Sikap

Sikap seorang individu adalah bagian dari karakter dirinya, bahkan sikap seseorang dapat dianggap sebagai cerminan karakter orang tersebut. Dalam hal ini, sikap seorang individu pada suatu yang ada di hadapannya, akan menunjukan bagaimana bentuk atau wujud karakter yang dimiliki oleh orang tersebut.

 

Jadi, apabila ada seorang yang memiliki sikap baik pada orang lain, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut juga memiliki karakter yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, ketika seseorang memiliki sikap buruk, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karakter yang buruk pula.

 

3. Kepercayaan

Kepercayaan adalah suatu komponen kognitif yang dimiliki oleh seorang individu dari faktor sosiologis psikologisnya. Kepercayaan bahwa ada suatu hal yang benar ataupun salah atas dasar sugesti otoritas, bukti, pengalaman serta intuisi sangat penting dalam pembangunan karakter atau waktu seorang individu.

 

Sehingga, kepercayaan yang dimiliki oleh seorang individu akan memperkukuh individu tersebut dalam hal eksistensi diri serta memperkukuh hubungan dirinya dengan orang lain.

 

4. Kebiasaan dan Kemauan

Kebiasaan adalah suatu aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung dengan otomatis untuk waktu yang lama. Kebiasaan seorang individu tidak terencana dan diulangi terus menerus, berkali-kali.

 

Sementara itu, kemauan adalah suatu kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang dikarenakan kemauan tersebut berkaitan erat dengan tindakan yang dapat mencerminkan perilaku dari orang tersebut.

 

5. Konsepsi Diri atau Self Conception

Unsur kelima dari karakter adalah konsepsi diri atau self conception. Konsepsi diri adalah suatu proses totalitas yang dilakukan baik secara sadar atau tidak sadar mengenai bagaimana karakter serta diri seorang individu dibentuk.

 

Sehingga, konsepsi diri merupakan bagaimana cara seorang individu membangun diri serta apa yang diinginkan oleh individu tersebut dan bagaimana individu tersebut menempatkan dirinya dalam kehidupan.

 

Secara sederhananya, konsepsi diri atau konsep diri adalah cara pandang atau sikap seorang individu pada dirinya sendiri. Konsep diri ini memiliki hubungan erat dengan dimensi fisik, motivasi diri serta karakter individu.

 

Proses Terbentuk dan Pembentukan Karakter

Telah dijelaskan pada awal artikel, bahwa karakter seseorang tidak lahir dengan orang tersebut, melainkan terbentuk oleh beberapa faktor. Pembentukan karakter seorang individu perlu melalui suatu proses pembelajaran yang panjang di dalam hidup orang tersebut.

 

Karakter seseorang akan mulai terbentuk melalui lingkungannya, keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar. Beberapa pihak memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter seorang individu, pihak-pihak tersebut di antaranya adalah orang tua, saudara, teman sebaya, guru dan orang lainnya yang berada di sekitar individu tersebut.

 

Menurut Lickona, dijelaskan bahwa pembentukan karakter seseorang terbentuk karena suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus bertahan dari kecil hingga masa remaja. Orang tua memiliki pengaruh baik serta buruk yang akhirnya akan membentuk kebiasaan dari anak-anaknya.

 

Setiap individu tentunya memiliki pengalaman hidup yang bersumber dari lingkungan sekitar, keluarga, sekolah. Pengalaman hidup seseorang juga bisa diperoleh melalui buku, televisi, internet dan sumber lainnya yang memiliki potensi untuk dapat menambah pengetahuan seseorang.

 

Dalam proses mendapatkan pengalaman hidup tersebut, peran dari pikiran sadar seseorang sangatlah dominan. Sehingga pikiran akan melakukan proses penyaringan pada informasi yang masuk dalam diri melalui panca indera manusia.

 

Pola pikir serta sistem kepercayaan yang ada di dalam diri seseorang yang semakin matang, maka akan membentuk tindakan-tindakan, kebiasaan serta karakter unik yang dimiliki oleh setiap individu. Hal ini artinya, setiap individu memiliki suatu sistem kepercayaan atau belief system, citra diri atau self image serta kebiasaan atau habit unik.

 

Mengapa karakter seseorang harus dibentuk?

Tujuan dari pembentukan karakter pada dasarnya adalah untuk mendorong kembali lahirnya anak-anak dengan sifat atau karakter yang baik. Dengan tumbuh kembang karakter baik, maka akan mendorong anak-anak untuk tumbuh dengan kapasitas komitmen agar mampu melakukan berbagai macam hal yang terbaik bagi dirinya serta dapat melakukan segala sesuai dengan benar.

 

Anak-anak dengan karakter baik juga akan memiliki tujuan hidup. Masyarakat memiliki peran penting dalam pembentukan karakter seorang anak, melalui orang tua dan lingkungannya.

 

Nilai-Nilai Karakter

Berdasarkan pada kajian nilai agama, norma sosial, peraturan atau hukum, etika dan akademik, prinsip HAM, telah teridentifikasi butir dari nilai yang kemudian dikelompokan menjadi lima nilai utama karakter.

Kelima nilai utama tersebut adalah nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuha, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan kebangsaannya. Berikut penjelasan lebih detailnya.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

Nilai karakter pertama adalah nilai karakter yang memiliki hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. nilai-nilai tersebut adalah religius, perkataan serta tindakan dari seorang individu yang diupayakan berdasarkan pada nilai ketuhanan maupun ajaran agamanya.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Diri Sendiri (Personal)

Ada beberapa bentuk nilai karakter yang memiliki hubungan dengan personal seseorang, di antaranya adalah berikut ini:

 

Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada suatu upaya yang menjadikan diri seseorang sebagai individu yang dapat dipercaya dalam tindakan, perkataan, pekerjaan pada diri sendiri atau pihak lain.

 

Bertanggung jawab adalah sikap seorang individu untuk melaksanakan suatu tugas serta kewajiban seperti yang seharusnya ia lakukan pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan.

 

Disiplin merupakan suatu tindakan yang dapat menunjukan perilaku tertib serta patuh pada berbagai macam ketentuan dan peraturan.

 

Kerja keras adalah suatu perilaku yang menunjukan suatu upaya bersungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai macam hambatan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

 

Percaya diri merupakan suatu sikap keyakinan diri akan kemampuan pada pemenuhan untuk tercapainya setiap keinginan dan harapan.

 

Berpikir secara logis, kritis dan inovatif

Karakter ini adalah berpikir serta melakukan suatu tindakan secara nyata ataupun dengan menggunakan logika untuk dapat menghasilkan cara maupun hasil baru maupun hasil paling mutakhir dari apa yang telah dimiliki.

 

Mandiri merupakan suatu perilaku atau sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain untuk dapat menyelesaikan tugas.

 

Memiliki rasa ingin tahu, sehingga seorang individu selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam serta luas dari apa-apa saja yang telah ia pelajari, ia lihat serta dengar.

 

Mencintai ilmu merupakan cara berpikir, bersikap serta cara berbuat dari seorang individu yang menunjukan suatu sikap kesetiaan, kepedulian serta penghargaan yang paling tinggi pada pengetahuan.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Sesama

 

Berikut beberapa nilai karakter yang berhubungan dengan sesama.

Sadar akan hak maupun kewajiban yang dimiliki oleh diri sendiri dan orang lain.

 

Patuh pada setiap peraturan sosial.

 

Menghargai karya serta prestasi yang berhasil diraih oleh orang lain. Terutama sikap dan prestasi seseorang yang bermanfaat bagi orang lainnya.

Bersikap santun yaitu perbuatan halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa atau tata perilaku kepada semua orang.

Demokratis merupakan sikap ataupun tindakan seseorang yang menilai sama hak maupun kewajiban dirinya serta orang lain.

 

Nilai Karakter Berhubungan dengan Lingkungan

 

Berikut beberapa nilai karakter yang memiliki hubungan dengan lingkungan:

 

Peduli pada sosial dan lingkungan

Maksud dari nilai ini adalah sikap serta tindakan seseorang yang selalu berusaha untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada lingkungan alam maupun lingkungan sekitarnya serta mengembangkan beberapa upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi serta selalu memberikan bantuan bagi orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.

 

Memiliki Nilai kebangsaan

Nilai kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak serta suatu wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa maupun negara di atas kepentingan diri sendiri atau kelompoknya.

 

Memiliki jiwa nasionalis

Jiwa nasionalis berupa cara berpikir seseorang, bersikap serta berbuat suatu hal yang dapat menunjukan kesetiaan, kepedulian maupun penghargaan yang tinggi pada bahasa, lingkungan, sosial, fisik, budaya, ekonomi maupun kondisi politik dari bangsanya.

 

Menghargai adanya keberagaman

Indonesia merupakan negara besar dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena nilai karakter ini penting, sebab menghargai adanya keberagaman dapat memberikan perasaan hormat pada berbagai macam hal baik itu yang memiliki bentuk fisik, sifat, adat, budaya, agama maupun suku seseorang.

 

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian karakter yaitu seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.

 

Sumber:

1.      https://www.dosenpendidikan.co.id/karakter-adalah/

2.      https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-karakter.html

3.      https://kalpata.co.id/2019/04/28/pengertian-unsur-dan-pembentukan-karakter/