Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday 5 July 2020

Obat Anti Virus


Obat antivirus merupakan golongan obat yang digunakan untuk menangani penyakit-penyakit yang disebabkan infeksi virus. Obat antivirus bekerja dengan cara mematikan serangan virus, menghambat, serta membatasi reproduksi virus di dalam tubuh. Penggunaan obat antivirus hanya diberikan berdasarkan saran dari dokter.
Penyakit yang disebabkan Infeksi virus yang ditangani dengan pemberian obat antivirus, antara lain Influenza, Hepatitis B atau C, Herpes simplex, Herpes zoster atau cacar ular, Cytomegalovirus, Human immunodeficiency virus (HIV).
Setiap obat antivirus dapat dikelompokkan berdasarkan cara kerjanya, yaitu berupa: (1) Interferon meliputi peginterferon alfa-2a, peginterferon alfa-2b; (2) Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) yaitu efavirenz, nevirapine, rilpivirine, etravirine; (3) Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI) yaitu adefovir, entecavir, lamivudine, stavudine, telbivudine, tenofovir, zidovudine; (4) Penghambat neuraminidase yaitu oseltamivir, zanamivir; (5) Penghambat protease yaitu darunavir, ritonavir, lapinavir-ritonavir, simeprevir, indinavir; (6) Penghambat RNA: yaitu ribavirin; (7) Penghambat DNA polymerase yaitu acyclovir, valacyclovir, famciclovir, ganciclovir, valganciclovir; (8) Direct acting yaitu ofosbuvir, daclatasvir, elbasvir/grazoprevir.
Golongan obat antivirus NNRTI, NRTI, dan penghambat protease juga dikenal dengan obat antiretroviral (ARV), yaitu obat untuk mengatasi HIV/AIDS.
Peringatan untuk Wanita hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan obat antivirus.  Informasikan kepada dokter terlebih dahulu jika ingin memberikan obat ini kepada anak-anak.  Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini jika mengalami gangguan fungsi ginjal.  Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk herba atau suplemen, karena dapat menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis sesudah mengonsumsi obat antivirus, segera temui dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat.
Efek Samping Obat Antivirus
Seperti obat-obat lainnya, obat antivirus juga dapat menyebabkan efek samping, meskipun tidak semua orang akan mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat, karena respons tubuh terhadap obat bisa berbeda-beda. Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi obat antivirus antara lain sakit kepala; mual dan muntah; sakit perut dan diare; ulit tidur; masalah kulit; perubahan perilaku; dam halusinasi.

Sumber:
Alodokter.com . Kememkes RI

No comments: