Buah naga ( Inggris: Pitaya ) merupakan buah dari beberapa jenis kaktus dari genus Hylocereus dan Selenicereus.
Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang telah dibudidayakan di
negara negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa-Jepang, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada
malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman
ini dibawa orang Prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang
Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah
ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di
atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga
yang hijau. Kebiasaan inilah yang membuat buah tersebut di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal
sebagai Thang Loy (Buah Naga). Istilah Thang Loy kemudian
diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa
Inggris sebagai Dragon Fruit (Buah Naga).
Varietas
Nama buah naga merujuk pada buah-buah
yang dapat dimakan dari tumbuhan jenis:
·
Hylocereus
undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah
putih.
·
Hylocereus
polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda denga daging buah
merah.
·
Selenicereus megalanthus dengan kulit
buah kuning dan daging buah putih.
·
Hylocereus costaricensis, buah naga dengan
warna buah yang sangat merah.
Morfologi
Morfologi tanaman buah naga
terdiri dari akar, batang, duri, bunga,
dan buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang
berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar
gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut
batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah.
Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah
naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna
kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai
yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah
naga.
Hylocereus undatus sedang berbuah.
Batangnya berbentuk
segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap
"kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup
bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang
berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian
dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong
itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal
sebagai night blooming cereus. Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau
yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.
Pembudidayaan
Pada umumnya, buah naga
dibudidaya dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman akan tumbuh subur
jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup
sinar matahari dan bersuhu antara 38-40 °C. Jika perawatan cukup baik,
tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Buah naga sangat adaptif
dibudidaya di berbagai daearah dengan ketinggian di 0–1200 m dpl. Hal
terpenting adalah mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan syarat
pertumbuhan buah naga merah.
Buah naga dapat berkembang
dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, tetapi tumbuhan ini cukup
rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka
pertumbuhannya akan baik. Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga dapat mencapai
ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia.
Sementara ini, daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo, Wonogiri, Kalibawang, Kulon Progo, Batam dan Bandung merupakan daerah yang telah membudidayakan
tanaman ini.
Konsumsi
Buah naga harus dibelah hingga daging buahnya terlihat
ketika akan dikonsumsi. Tekstur buahnya sering disamakan dengan buah kiwi karena bijinya yang hitam dan renyah. Daging
buahnya terasa agak manis ketika dimakan dan memiliki kandungan kalori yang rendah. Biji buah naga memiliki rasa pedas
serta kaya akan lipid[1] serta dimakan bersama dengan daging buahnya, tetapi
bijinya harus dikunyah karena sulit dicerna oleh tubuh. Selain dimakan
langsung, buah naga juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan dan
minuman seperti sup, salad,[2] keripik, agar-agar, jus buah[3], bubur mutiara,[4] dan sebagainya.
Manfaat
Buah naga merah
sebagai salah satu buah yang memiliki banyak manfaat untuk membantu mengatasi
dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari batang buah naga,
daging buah naga, sampai dengan kulit buah naga juga memiliki banyak kandungan
vitamin dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan
buah naga merah, sebagai buah konsumsi yang bisa digunakan untuk terapi dalam
penyembuhan suatu penyakit.[5]
Berikut ini beberapa
manfaat dari buah naga:
· Buah naga merah membantu menyembuhkan penyakit kanker,
kandungan vitamin kompleksnya, sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai buah
terapi penyembuhan kanker.[6]
· Mempercantik penampilan, dengan kandungan vitamin C
nya yang tinggi, buah naga merah membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah
dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai bahan lulur.
· Karena rasa manis buah naga merah bukan berasal dari
glukosa, maka buah naga merah juga bisa untuk membantu menyembuhkan penyakit
diabetes.
· Menjaga kesehatan dan stamina, dengan kandungan
antioksidan dan vitaminnya.
· Mencegah penyakit osteoporosis atau pengapuran tulang,
karena buah naga merah mengandung banyak kalsium organik.
· mengandung vitamin B3 yang berfungsi untuk menurunkan
kadar kolesterol dan untuk menyembuhkan penyakit batuk dan asma hingga dapat
mengatasi tekanan darah tinggi.[7]
Hama dan Penyakit
Hama yang ditemukan dalam buah naga bug bertepung (Hemiptera:
Pseudococcidae) spesies Pseudococcus jackbeardsleyi, Ferrisia virgata, dan
Planococcus sp, kutu daun (Hemiptera: Aphididae). Spesies Aphis gossypii,
Branchycaudus helichrysi, dan Toxoptera odinae, semut (Hymenoptera: Formicidae)
spesies Oecophylla sp, Camponotus sp, Euprenolepis sp, dan Polycharis sp,
belalang (Orthoptera: Acrididae) spesies Valanga sp, Oxya sp, dan Atractomorpha
sp, tungau (Acarina: Tetranycidae); bekicot (Acathina fulica), dan burung.
Ayam
tidak dianggap sebagai hama, tetapi mereka dapat menyebabkan kerusakan parah
pada buah jika mereka diizinkan untuk hadir di kebun. Penyakit yang ditemukan
dalam buah naga adalah ganggang merah karat (Cephaleuros sp.), Anggur tempat
oranye (Fusarium sp.), Anggur putih (Botryosphaeria sp. Dan Phomopsis sp.),
Batang hawar (Helminthosporium sp.) Dan antraknosa (Colletotrichum sp.),
Dothiorella spot, kecoklatan busuk batang, batang menguning, busuk buah
(Colletotrichum sp. dan Helminthosporium sp.) Buah jeruk spot (Alternaria sp.).
Sebuah penyakit bercak hitam pada batang belum diidentifikasi. Hama dan
penyakit belum dikendalikan dalam sistem tertentu, mungkin karena kejadian
mereka tidak mengakibatkan kerugian yang signifikan.[8]
Gambar Buah Naga
Hylocereus undatus
Referensi
1.Ariffin, Abdul Azis; Bakar, Jamilah; Tan,
Chin Ping; Rahman, Russly Abdul; Karim, Roselina & Loi, Chia Chun (2008).
"Essential fatty acids of pitaya (dragon fruit seed oil". Food Chemistry 114 (2): 561–564.
2.Aneka Olahan Makanan dari Buah Naga Merah. Liputan 6.com.
Diakses 2014-09-19.
3.Suharyati, Tri. "Cara Membuat Jus Buah Naga yang
Segar dan Kaya Manfaat". detikcom. Diakses
tanggal 2022-05-20.
4.Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan Diarsipkan 2021-09-20
di Wayback Machine.. tipsserbaserbi.com. Diakses 2021-09-19.
5.Lukyani, Lulu (2021-05-07). Lukyani, Lulu, ed. "5 Manfaat Buah Naga untuk
Kesehatan yang Telah Terbukti". Kompas.com. Diakses
tanggal 2022-05-20.
6.Sarasmita; Laksmiani. "UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH
NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO
DAN IN SILICO" (PDF). Jurusan Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
7.Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan. Institute of Tropical
Disease Universitas Airlangga. Diakses 2014-09-06.
8.Octaviani, Riska Dwi. "Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga (Hylocereus sp.) serta
Budidayanya di Yogyakarta". IPB-Bogor Agricultural University. Diakses
tanggal 2013-05-26.
Sumber:
Wikipedia bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment