Polisi Kobe telah menahan 8 orang yang terlibat dalam pemalsuan label belut bakar asal China. Belut bakar sebanyak 256 ton yang dibudidayakan di China telah dipalsukan labelnya menjadi belut bakar yang dibudidayakan di Prefektur Aichi, Jepang. Pemalsuan label belut bakar asal China ini terjadi di daerah Takamatsu, Prefektur Kagawa, Jepang pada bulan Pebruari - Maret 2008. Perusahaan importir seafood pemalsu diduga telah menjual belut sebanyak 49 ton kepada intermediate wholesaler melalui wholesaler yang terlibat pada bulan Maret - Juni 2008.
Belut bakar yang dibudidayakan di Jepang biasanya harganya mencapai dua sampai tiga kali lipat harga belut bakar yang dibudidayakan di China.
Importir seafood yang terlibat kasus ini menyampaikan pemalsuan label ini untuk menghapus dalam inventory bahwa belut bakar yang dibudidayakan di China tidak dijual, setelah terdapat laporan keracunan makanan beku yang mengandung pestisida asal China pada akhir Januari 2008.
Sumber : Japan Times November 16, 2008
Belut bakar yang dibudidayakan di Jepang biasanya harganya mencapai dua sampai tiga kali lipat harga belut bakar yang dibudidayakan di China.
Importir seafood yang terlibat kasus ini menyampaikan pemalsuan label ini untuk menghapus dalam inventory bahwa belut bakar yang dibudidayakan di China tidak dijual, setelah terdapat laporan keracunan makanan beku yang mengandung pestisida asal China pada akhir Januari 2008.
Sumber : Japan Times November 16, 2008
1 comment:
Salam sejahtera sebelumnya saya sampaikan.
Saya sempat mendengar isu ttg masalah ini dari teman saya.
Kebetulan saya sendiri merupkan exportir hasil laut, dan saat ini sedang mengembangkan untuk produk belut / Sidat / Moa (Anguilla bicolor/marmorata).
Apa bisa saya berkorespondensi dengan pak mengenai masalah ini?
Alamat email saya: heroas@gmail.com
nama saya Hero Agoes Santoso
posisi saya di Tangerang-Banten.
Terimakasih sebelumnya atas perhatiannya pak.
Untuk jelasnya mungkin bisa saya sampaikan via email saja.
Salam.
Hero Agoes Santoso.
Post a Comment