Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday 1 March 2008

Penetapan Marine Eco-label Japan (MEL Japan)

The Japan Fisheries Association (JFA) melakukan penetapan sistem sertifikasi Jepang untuk hasil-hasil perikanan yang disebut Marine Eco-label Japan, disingkat MEL Japan. JFA merupakan payung 400 organisasi dan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perikanan.

Akhir-akhir ini banyak organisasi di Amerika Serikat dan Masyarakat Eropa telah aktif membuat sertifikat produk perikanan dengan tujuan melindungi sumber daya laut dan lingkungan laut. Di Jepang organisasi perikanan telah mempersyaratkan sertifikat Eco-label, dan beberapa perusahaan ikan telah mempersyaratkan sertifikat Chain of Custody (CoC) untuk usaha pengolahan dan distribusi produk ikan. Dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen terhadap Eco-label, semakin meningkat pula jumlah pengecer dan distributor yang menyukai produk perikanan dengan Eco-label.

Untuk merespon bertambahnya permintaan produk perikanan dengan Eco-label, JFA telah memperkenalkan sistem Jepang dalam Marine Eco-label, yang mengikuti pedoman pengelolaan perikanan dan distribusi produk perikanan seperti yang telah ditetapkan oleh FAO tahun 2005.

Marine Eco-label Japan (MEL Japan) telah ditetapkan di Tokyo pada tanggal 6 Desember 2007. MEL Japan merupakan usaha bersama yang dilakukan oleh para industriawan perikanan, masyarakat ilmuwan, organisasi konservasi, para pengolah dan distributor ikan, konsumen, dan ahli makanan yang komitmen melakukan promosi perikanan Jepang yang berkelanjutan. Hasil akhir dari skema ini yaitu standar sertifikasi dan aturan prosedur yang sedang berlangsung. Skema ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Maka dari itu MEL Japan diharapkan penerimaan pendaftaran sertifikasi dan inspeksi dimulai pada bulan April 2008.

1.Latar Belakang

Dalam rangka menyeimbangkan antara populasi ikan di duania dan permintaan ikan di dunia maka diperlukan usaha untuk melestarikan sumber alam laut sehingga tidak terjadi penangkapan ikan yang berlebihan.

Menurut data Review of the state of world marine fishery Resources FAO, tahun 2005, terdapat 441 stok atau kelompok spesies. Tetapi sekitar 77% stok dunia tersebut telah tereksploitasi penuh, tereksploitasi berlebih, bahkan ada stok yang sudah habis sehingga tiada ruang lagi untuk perluasan usaha. Dalam keadaan demikian ini, ecolabel ikan dan produk perikanan telah dikembangkan terutama di negara-negara barat.

Telah diakui bahwa Jepang sebagai pasar terbesar produk perikanan. Para stakeholder pada industri perikanan dan pengelolaan perikanan di Jepang telah memutuskan untuk proaktif menetapkan skema ecolabel yang akan dapat diterapkan karena sesuai dengan keadaan perikanan di Jepang.

2.Pinsip dasar

a.Promosi konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan sumber daya alam laut

MEL Japan bertujuan membuat ketetapan untuk menginformasikan keputusan pembeli yang pilihannya dapat dipercaya mempromosikan dan mendorong penggunaan yang berkelanjutan sumber daya alam perikanan.

b.Pengelolaan bersama-sama

MEL Japan melanjutkan penggunaan keunggulan pengelolaan bersama-sama dimana telah dipraktekkan dalam rangka meyakinkan penggunaan sumber alam yang berkelanjutan dari lingkungan hidup laut di Jepang dan Asia pada zaman kuno. Gagasan pengelolaan bersama-sama ini adalah nelayan bersama-sama berperan aktif baik dalam pengelolaan perikanan maupun perbaikan sumber alam. Pada komunitas penangkap ikan di Jepang, mereka telah mengembangkan gagasan pengelolaan sumber alam perikanan di wilayahnya secara bersama-sama. Menurut mereka kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjamin penghidupan komunitasnya. Perikanan berorientasi pengelolaan sumber alam yang efektif dan praktis ini tidak ada bandingannya sedunia, dan telah berkembang dan menyebar luas di Jepang.

Yang melatar belakangi pengembangan pengelolaan bersama-sama ini adalah banyaknya penangkap ikan sekala kecil, perahu penagkap ikan kecil dan target jenis ikan tangkapan beragam. Kerangka kerja ini telah berfungsi membangkitkan semangat kepada nelayan dan mereka yang bekerja dalam bidang perikanan, sebagai pengguna sumber alam laut dalam berperan pengelolaan sumber alam secara sukarela dan secara individu. Nelayan dan pemerintah daerah dan pemerintah pusat bersatu bekerjasama melaksanakan kerangka kerja yang berlaku ini untuk perbaikan sumber alam. Maka dari itu MEL Japan mengaplikasikan secara efektif konsep dari pengelolaan bersama pembuatan sertifikat sebagai suatu cara untuk memudahkan dan memperkuat kerja skema ini.

MEL Japan bertujuan membuat sebuah siklus positif, melalui penerbitan sertifikat ecolabel akan menimbulkan : a) peningkatan perhatian nelayan pada pengelolaan sumber alam; b) peningkatan kerjasama nelayan dengan ilmuwan dan pengelola perikanan; c) peningkatan peran aktif nelayan dalam menyumbangkan pengumpulan data dan kemajuan informasi perikanan.

c.Penerbitan sertifikasi yang ilmiah dan sasarannya

MEL Japan disusun oleh sebuah badan, dewan dan panitia yang terdiri dari perwakilan dari pejabat berwenang dalam pengelolaan perikanan, industri perikanan, organisasi pekerja perikanan, masyarakat ilmuwan, kelompok yang tertarik masalah lingkungan hidup, pengolah ikan, pedagang, pengecer dan juga konsumen, yang sadar akan keadilan terhadap kepentingan semua pihak. MEL Japan juga menjamin sertifikasi yang obyektif dan ilmiah yang dilakukan oleh badan sertifikasi independen yang membentuk tim sertifikasi teridiri dari ilmuwan dan para ahli yang mempunyai pemahaman mendalam tentang perikanan dan lingkungan hidup laut Jepang.

3.Biaya sertifikasi yang diperbolehkan

Agar pola Eco-label ini diterima secara luas, perlu diingat bahwa MEL Japan akan sangat penting dalam menyumbangkan perikanan yang berkelanjutan. MEL Japan akan mengikuti kerangka kerja yang dapat dipraktekan bagi beragam nelayan (skala kecil – besar) yang proaktif terlibat dalam perikanan yang berkelanjutan. Mereka dapat memperoleh seritifikat dengan biaya rendah.

Pada akhirnya, pola MEL Japan dikembangkan menjadi suatu sistem dengan biaya yang murah dan menghindari duplikasi pekerjaan, dengan memanfaatkan data lengkap yang diperoleh melalui pengelolaan yang telah berlaku. Sifat dasar sistem ini adalah non-komersial dan non-profit. Biaya yang ditarik MEL Japan dan badan sertifikasi pihak ketiga rendah sekali hanya untuk biaya pemeliharaan kegiatan ini. Meminimalkan biaya sertifikasi bukan berarti berkompromi dengan persyaratan perikanan yang berkelanjutan. Keberlanjutan pengujian produk perikanan merupakan prasyarat sertifikasi.

4.Sasaran saat ini

Sasaran MEL Japan sementara ini adalah memperluas pengakuan pasar jepang, dengan maksud memperoleh dukungan lebih luas. MEL Japan juga bertujuan untuk merespon kebutuhan pasar asing dalam mempromosikan ekspor makanan seafood Jepang yang berkelanjutan.

(Sumber : Isaribi, no 57 Feb 2008)

No comments: