Indikasi dan Kontraindikasi
Simvastatin telah dikenal orang sebagai obat
kolesterol tinggi (hiperkolesterol) atau gangguan lemak tubuh (dislipidemia).
Obat ini dimasukan sebagai golongan obat statin atau disebut juga golongan obat HMG
CoA reductase inhibitors atau obat penghambat konversi lemak tubuh.
Selain simvastatin, terdapat beberapa obat statin lainnya, yakni atrovastatin,
fluvastatin, lovastatin, pravastatin, dan rosuvastatin.
Tidak seperti golongan obat penurun
lemak lainnya, manfaat utama statin ialah menurunkan LDL. LDL adalah lemak
utama penyebab penyakit jantung dan stroke yang biasa dikenal orang sebagai kolesterol
jahat. Dengan demikian simvastatin disebut “kardioprotektor”, yakni melindungi
jantung dari penyakit dan serangan jantung.
Simvastatin juga dikenal memiliki efek pleiotrofik,
yakni khasiat yang banyak selain untuk menurunkan lemak. Simvastatin terbukti
dapat menurunkan angka kasus penyakit jantung koroner, memperbaiki kondisi gula darah,
menurunkan angka kasus stroke, dan bahkan bisa menurunkan kematian.
Simvastatin tidak boleh diberikan pada pasien atau kondisi berikut:
1. Alergi (hipersensitif) terhadap
simvastatin;
2. Penyakit hati akut;
3. Kehamilan;
4. Wanita yang sedang menyusui;
5. Tidak boleh diberikan bersamaan
dengan obat-obat berikut: ketokonazol, eritromisin, klaritromisin, obat HIV inhibitor
protease, siklosporin, gemfibrozil, dan danazol.
Efek samping
Karena khasiatnya yang baik bagi jantung, simvastatin sudah seperti “obat umum” yang aman dikonsumsi setiap hari. Efek samping jarang muncul, dan efek samping muncul biasanya akibat pemberian dosis yang terlalu besar. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan beserta persentase angka kejadiannya:
Karena khasiatnya yang baik bagi jantung, simvastatin sudah seperti “obat umum” yang aman dikonsumsi setiap hari. Efek samping jarang muncul, dan efek samping muncul biasanya akibat pemberian dosis yang terlalu besar. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan beserta persentase angka kejadiannya:
1. Sulit buang air besar (konstipasi) (2%);
2. Infeksi saluran napas atas (2%);
3. Banyak buang gas (1-2%);
4. Peningkatan enzim hati (1%).
Dosis
Simvastatin tersedia dalam bentuk tablet dengan ukuran dosis 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg. Simvastatin tersedia luas dalam bentuk obat generik maupun paten. Simvastatin cukup diminum satu kali sehari dan paling bagus bila dikonsumsi pada malam hari.
Simvastatin tersedia dalam bentuk tablet dengan ukuran dosis 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg. Simvastatin tersedia luas dalam bentuk obat generik maupun paten. Simvastatin cukup diminum satu kali sehari dan paling bagus bila dikonsumsi pada malam hari.
Untuk menurunkan lemak, dosis simvastatin yang diberikan ialah 5-40 mg
satu kali per hari. Pertama-tama pasien diberikan dosis 10-20 mg dan dilihat
responnya. Pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung, simvastatin dapat
diberikan dalam dosis lebih tinggi, misal 40 mg. Hal ini karena target lemak
pada pasien tersebut lebih rendah dari pada orang normal.
Sumber :
http://www.kerjanya.net/faq/4842-simvastatin.html
No comments:
Post a Comment