Kelebihan dari varietas Meteor YK ini terdapat keseragaman pertumbuhan baik pada tanaman yang lama dan yang baru. Pertumbuhan tanaman tetap menghijau pada musim kemarau disaat tanaman lainnya mengering, rasa kacangnya gurih dan manis sehingga sangat disukai oleh konsumen. Keunggulan spesifik lainnya adalah produksi gelondong, rendemen kacang, kadar protein kacang dan rasa kacang mete lebih baik dari varietas jambu mete yang ditetapkan sebelumnya seperti Gunung Gangsir 1 (GG 1) dan Segayung Muktiharjo 9 (SM 9).
A.PENDAHULUAN
Tanaman jambu mete merupakan salah satu tanaman yang mampu hidup baik pada lahan marginal beriklim kering seperti di daerah Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Tanaman ini diperkenalkan pertama kali di Desa Semuluhlor, Kabupaten Gunung Kidul pada tahun 1922 oleh seorang pamong desa. Lama kelamaan tanaman ini menyebar luas di daerah tersebut seiring dukungan dari program pemerintah dalam membangun subsektor perkebunan yang memberi tekanan pada pengembangan tanaman jambu mete.
Masyarakat di DI Yogyakarta dalam mengembangkan tanaman jambu mete kebanyakan menggunakan bahan tanaman dari pohon induk di Semuluhlor, Kabupaten Gunung Kidul. Secara umum buah jambu mete mempunyai manfaat seperti : buah semu dapat dipergunakan untuk abon dan makanan ternak golongan ruminansia, biji sebagai kacang mete dan kulit biji dapat menghasilkan ”Cashew Nut Shell Liquid (CNSL)” suatu minyak yang dapat dipergunakan sebagai pelumas mesin jet, kosmetik dan lainnya.
B. ASAL USUL DAN CARA SELEKSI
Pada tahun 1972/1973 tanaman ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai tanaman penghijauan untuk wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya. Benih tanaman jambu mete yang berasal dari Semuluhlor ini mulai menyebar ke daerah lainnya seperti ke provinsi Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sjawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Kemudian tahun 1980, melalui Proyek P4 dan Tahun 1990 Proyek P2WK, Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY mengembangkan tanaman jambu mete ini di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul dan Kulonprogo. Akibatnya banyak industri kecil di masyarakat bermunculan dan mulai tumbuh cepat seperti pengacipan, pengolahan kacang mete yang mampu memenuhi kebutuhan didaerah sekitar, bahkan mampu diekspor ke India, Jepang dan Eropa. Kulit bijinya selain menghasilkan ”CNSL” ampas/kulitnya kacang mete dipres menjadi bahan bakar dalam pembuatan bata merah.
Melihat penampilan dan produksi tanaman ini cukup menjajikan, tahun 1996 Direktorat jenderal Perkebunan menetapkan Blok penghasil Tinggi (BPT) untuk kebun petani yang ada di Semuluhlor, Gunungkidul dan Bantul, DIY.
Untuk melengkapi data karakteristik tanaman yang ada di BPT Yogyakarta, maka pada tahun 2007 dilakukan evaluasi ulang untuk menetapkan kembali BPT dan pohon induk yang telah ditetapkan sebelumnya. Penggagas ide untuk melaksanakan penelitian, pengkajian, evaluasi dan mempersiapkan pelepasan varietas Meteor YK ini difasilitasi oleh Pemda DIY, Balittri Bogor dan BPTP Yogyakarta.
C. KARAKTER SPESIFIK METEOR YK
Bila dibandingkan dengan pendahulunya seperti varietas Gunung Gangsir 1 (GG 1) dan Segayung Muktiharjo 9 (SM 9), Meteor YK memiliki sifat yang khas seperti bentuk buah bulat segitiga, aroma buah harum segar, rasa buah manis, daging buah lembut berserat, rasa kacang gurih dan manis.
Sekilas digambarkan sebagian keunggulan Meteor YK dibandingkan dengan GG 1 dan SM 9 antara lain :
1. Bentuk batang
Meteor YK: bulat silindris; GG1: Bulat; SM9: bulat agak gepeng
2. Bentuk buah semu
Meteor GG: lonjong segitiga; GG1: Lonjong panjang; SM9: Lonjong
3. Bentuk kacang mete
Meteor YK: ginjal ujung tumpul; GG1: ginjal gepeng kecil; SM9: ginjal
4. Rasa kacang mete
Meteor: Gurih dan nyaman; GG1: Gurih; SM9: Tawar
5. Tebal biji gelondong basah
Meteor YK: 6,0 - 6,2 ; GG1: 1,5 – 1,9 ; SM9: 2,1 – 2,55
6. Berat biji kacang mete
Meteor YK:1,7 -1,9 gr ; GG1: 1,66 gr; SM9: 3,32 gr
7. Kadar gula (% brix)
Meteor YK: 11-16 ; GG1: 10,24; SM9: 12,7
8. Hasil/phn/Thn umur 10 Thn
Meteor YK:15 Kg; GG1: 8,9 Kg; SM9: 10 Kg
9. Rasa daging buah
Meteor YK: Manis ; GG1:- ; SM9: -
B. STRATEGI YANG GEMILANG
Dengan kemampuan dan inisitaif yang cukup kreatif dari Pemda DIY yang difasilitasi oleh para peneliti dari BPTP Yogyakarta dan Balittri, Bogor, sehingga potensi daerah yang selama ini belum terungkap dapat diusung menjadi potensi daerah sekaligus potensi nasional. Jambu mete varietas Meteor YK ditetapkan sebagai benih bina dan varietas unggul melalui Surat Keputusan menteri Pertanian Nomor : 338/Kpts/SR.120/3/2008 tanggal 28 Maret 2008. Secara konstitusi varietas tersebut sudah dapat dilepas ke masyarakat dengan label benih unggul dan bermutu. Kebun yang menghasilkan varietas metor YK terlebih dahulu harus ditetapkan sebagai sumber benih oleh Direktur Jenderal Perkebunan. Selain itu juga Varietas Meteor YK telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT), Dep Pertanian dengan Surat No. 595/LB.240/A.11/11/2007 tanggal 19 November 2007, untuk mendapatkan perlindungan dari negara.
Salah satu keuntungan yang dinikmati oleh petani yang kebunnya ditetapkan sebagai sumber benih jambu mete Metor YK adalah royalty dari hasil penjualan benih selain komponen hasil lainnya.
Kemungkinan masih banyak potensi-potensi daerah yang belum tergali oleh para peneliti dan pemda setempat, kesempatan seperti Meteor YK ini dapat memberikan motivasi bagi daera-daerah lain untuk segera melaksanakan persiapan pelepasan varietas lokal yang potensial.Tidak ada yang sulit, asalkan ada kemauan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam melestarikan sumber daya genetik yang begitu banyak di negeri ini.
Sumber: Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi, Ditjen Perkebunan, Deptan, 26 Juni 2008
A.PENDAHULUAN
Tanaman jambu mete merupakan salah satu tanaman yang mampu hidup baik pada lahan marginal beriklim kering seperti di daerah Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Tanaman ini diperkenalkan pertama kali di Desa Semuluhlor, Kabupaten Gunung Kidul pada tahun 1922 oleh seorang pamong desa. Lama kelamaan tanaman ini menyebar luas di daerah tersebut seiring dukungan dari program pemerintah dalam membangun subsektor perkebunan yang memberi tekanan pada pengembangan tanaman jambu mete.
Masyarakat di DI Yogyakarta dalam mengembangkan tanaman jambu mete kebanyakan menggunakan bahan tanaman dari pohon induk di Semuluhlor, Kabupaten Gunung Kidul. Secara umum buah jambu mete mempunyai manfaat seperti : buah semu dapat dipergunakan untuk abon dan makanan ternak golongan ruminansia, biji sebagai kacang mete dan kulit biji dapat menghasilkan ”Cashew Nut Shell Liquid (CNSL)” suatu minyak yang dapat dipergunakan sebagai pelumas mesin jet, kosmetik dan lainnya.
B. ASAL USUL DAN CARA SELEKSI
Pada tahun 1972/1973 tanaman ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai tanaman penghijauan untuk wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya. Benih tanaman jambu mete yang berasal dari Semuluhlor ini mulai menyebar ke daerah lainnya seperti ke provinsi Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sjawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Kemudian tahun 1980, melalui Proyek P4 dan Tahun 1990 Proyek P2WK, Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY mengembangkan tanaman jambu mete ini di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul dan Kulonprogo. Akibatnya banyak industri kecil di masyarakat bermunculan dan mulai tumbuh cepat seperti pengacipan, pengolahan kacang mete yang mampu memenuhi kebutuhan didaerah sekitar, bahkan mampu diekspor ke India, Jepang dan Eropa. Kulit bijinya selain menghasilkan ”CNSL” ampas/kulitnya kacang mete dipres menjadi bahan bakar dalam pembuatan bata merah.
Melihat penampilan dan produksi tanaman ini cukup menjajikan, tahun 1996 Direktorat jenderal Perkebunan menetapkan Blok penghasil Tinggi (BPT) untuk kebun petani yang ada di Semuluhlor, Gunungkidul dan Bantul, DIY.
Untuk melengkapi data karakteristik tanaman yang ada di BPT Yogyakarta, maka pada tahun 2007 dilakukan evaluasi ulang untuk menetapkan kembali BPT dan pohon induk yang telah ditetapkan sebelumnya. Penggagas ide untuk melaksanakan penelitian, pengkajian, evaluasi dan mempersiapkan pelepasan varietas Meteor YK ini difasilitasi oleh Pemda DIY, Balittri Bogor dan BPTP Yogyakarta.
C. KARAKTER SPESIFIK METEOR YK
Bila dibandingkan dengan pendahulunya seperti varietas Gunung Gangsir 1 (GG 1) dan Segayung Muktiharjo 9 (SM 9), Meteor YK memiliki sifat yang khas seperti bentuk buah bulat segitiga, aroma buah harum segar, rasa buah manis, daging buah lembut berserat, rasa kacang gurih dan manis.
Sekilas digambarkan sebagian keunggulan Meteor YK dibandingkan dengan GG 1 dan SM 9 antara lain :
1. Bentuk batang
Meteor YK: bulat silindris; GG1: Bulat; SM9: bulat agak gepeng
2. Bentuk buah semu
Meteor GG: lonjong segitiga; GG1: Lonjong panjang; SM9: Lonjong
3. Bentuk kacang mete
Meteor YK: ginjal ujung tumpul; GG1: ginjal gepeng kecil; SM9: ginjal
4. Rasa kacang mete
Meteor: Gurih dan nyaman; GG1: Gurih; SM9: Tawar
5. Tebal biji gelondong basah
Meteor YK: 6,0 - 6,2 ; GG1: 1,5 – 1,9 ; SM9: 2,1 – 2,55
6. Berat biji kacang mete
Meteor YK:1,7 -1,9 gr ; GG1: 1,66 gr; SM9: 3,32 gr
7. Kadar gula (% brix)
Meteor YK: 11-16 ; GG1: 10,24; SM9: 12,7
8. Hasil/phn/Thn umur 10 Thn
Meteor YK:15 Kg; GG1: 8,9 Kg; SM9: 10 Kg
9. Rasa daging buah
Meteor YK: Manis ; GG1:- ; SM9: -
B. STRATEGI YANG GEMILANG
Dengan kemampuan dan inisitaif yang cukup kreatif dari Pemda DIY yang difasilitasi oleh para peneliti dari BPTP Yogyakarta dan Balittri, Bogor, sehingga potensi daerah yang selama ini belum terungkap dapat diusung menjadi potensi daerah sekaligus potensi nasional. Jambu mete varietas Meteor YK ditetapkan sebagai benih bina dan varietas unggul melalui Surat Keputusan menteri Pertanian Nomor : 338/Kpts/SR.120/3/2008 tanggal 28 Maret 2008. Secara konstitusi varietas tersebut sudah dapat dilepas ke masyarakat dengan label benih unggul dan bermutu. Kebun yang menghasilkan varietas metor YK terlebih dahulu harus ditetapkan sebagai sumber benih oleh Direktur Jenderal Perkebunan. Selain itu juga Varietas Meteor YK telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT), Dep Pertanian dengan Surat No. 595/LB.240/A.11/11/2007 tanggal 19 November 2007, untuk mendapatkan perlindungan dari negara.
Salah satu keuntungan yang dinikmati oleh petani yang kebunnya ditetapkan sebagai sumber benih jambu mete Metor YK adalah royalty dari hasil penjualan benih selain komponen hasil lainnya.
Kemungkinan masih banyak potensi-potensi daerah yang belum tergali oleh para peneliti dan pemda setempat, kesempatan seperti Meteor YK ini dapat memberikan motivasi bagi daera-daerah lain untuk segera melaksanakan persiapan pelepasan varietas lokal yang potensial.Tidak ada yang sulit, asalkan ada kemauan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam melestarikan sumber daya genetik yang begitu banyak di negeri ini.
Sumber: Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi, Ditjen Perkebunan, Deptan, 26 Juni 2008
No comments:
Post a Comment