Kendati angka pertumbuhan tahunan produksi daging ayam
melambat sedikit di bawah 2%, namun pernyataan Badan Pangan Dunia (FAO) yang
memperkirakan output tahun 2012 ini akan mencapai 103,5 juta ton menunjukkan
kenaikan kontribusi unggas dalam produksi daging dunia hingga mencapai 34,3%.
Tabel produksi daging unggas dunia (dalam juta ton)
Kawasan
|
2000
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011(E)
|
2012(F)
|
Afrika
|
3,0
|
3,6
|
3,6
|
4,0
|
4,2
|
4,4
|
4,6
|
4,8
|
4,9
|
Amerika
|
30,1
|
35,9
|
37,0
|
38,9
|
41,1
|
40,1
|
41,8
|
42,8
|
43,0
|
Asia
|
22,9
|
27,3
|
28,3
|
30,1
|
31,8
|
32,9
|
34,5
|
36,1
|
37,4
|
Eropa
|
11,9
|
13,2
|
13,1
|
14,0
|
14,4
|
15,7
|
16,1
|
16,6
|
16,9
|
Oceania
|
0,8
|
1,0
|
1,0
|
1,0
|
1,0
|
1,0
|
1,1
|
1,3
|
1,3
|
Dunia
|
68,6
|
80,9
|
83,0
|
87,9
|
92,5
|
94,2
|
98,1
|
101,6
|
103,5
|
Tabel produksi daging ayam dunia (juta ton)
Kawasan
|
2000
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011(E)
|
20129(F)
|
Afrika
|
2,8
|
3,4
|
3,4
|
3,7
|
4,0
|
4,2
|
4,4
|
4,6
|
4,7
|
Amerika
|
27,2
|
32,7
|
33,7
|
35,3
|
37,4
|
36,7
|
38,4
|
39,2
|
39,4
|
Asia
|
18,7
|
22,5
|
23,5
|
24,9
|
26,4
|
27,2
|
28,6
|
29,9
|
31,0
|
Eropa
|
9,4
|
10,7
|
10,8
|
11,7
|
12,1
|
13,4
|
13,8
|
14,2
|
14,5
|
Oceania
|
0,7
|
0,9
|
1,0
|
1,0
|
1,0
|
1,0
|
1,1
|
1,3
|
1,3
|
Dunia
|
58,7
|
70,2
|
72,3
|
76,7
|
80,8
|
82,5
|
86,2
|
89,2
|
90,9
|
E= estimasi; F= prakiraan
Sumber: FAO
Sementara output daging sapi tahun ini diperkirakan
akan stagnan pada angka 67,5 juta ton, daging babi diperkirakan meningkat 2,6%
menjadi 111,7 juta ton, hampir seluruh kenaikan terjadi di Cina. Untuk tahun
2013, output daging unggas global akan mencapai 106 juta ton.
Dalam dua belas tahun terakhir, kontribusi daging ayam
terhadap produksi unggas dunia telah meningkat dari tak sampai 86% menjadi
sekitar 88% saat ini. Output daging ayam global meningkat 27,5 juta ton antara
2000 dan 2010. Angka ini ekuivalen dengan rata-rata pertumbuhan 4% per tahun.
Angka pertumbuhan ini turun hingga separuh sejak dua tahun lalu sehingga total
output pada 2012 menjadi 91 juta ton dan tahun depan diperkirakan sebesar 93
juta ton, demikian dilaporkan Terry Evans seperti yang dimuat dalam
the poultry site.
Tentang data daging ayam internasional, perlu dicatat
bahwa yang dikeluarkan oleh FAO adalah semua jenis ayam (termasuk ayam petelur
afkir), sementara data yang dikeluarkan otoritas lain seperti Departemen
Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Institut Riset Kebijakan Pertanian dan
Pangan (FAPRI) tidak memasukkan perkiraan daging dari ayam petelur afkir.
Kelima kawasan utama yang tampak pada tabel di atas
menunjukkan angka pertumbuhan yang bervariasi. Berdasarkan data tersebut, pada
periode 2000-2010, baik Afrika maupun Asia mencatat pertumbuhan sekitar 4,5% per
tahun, sementara pertumbuhan di kawasan lain di bawah 4%, yakni rata-rata 3,9%
di Eropa dan 3,5% di Amerika.
Sejak 2010, seluruh kawasan menunjukkan angka
pertumbuhan yang melambat, mencerminkan semakin rendahnya tingkat keuntungan
akibat tingginya biaya produksi, utamanya bahan baku pakan, sementara di
beberapa negara wabah penyakit juga turut mempengaruhi skenario ini.
Produksi daging ayam di seluruh Asia meningkat sekitar
10 juta ton antara tahun 2000 dan 2010 dari 18,7 menjadi 28,6 juta ton.
Cina merupakan produsen utama Asia. Namun lagi-lagi
sumber data sangat memengaruhi angka yang muncul. Data produksi yang
dikeluarkan FAO untuk Cina biasanya memasukkan Taiwan, Hongkong dan Macao.
Sementara angka produksi yang dirilis USDA dan FAPRI biasanya tidak memasukkan
Taiwan, Hongkong dan Macao.
Berdasarkan data USDA, produksi daging ayam Cina
daratan akan tumbuh sebesar 4% tahun ini menjadi 13,7 juta ton dan akan
meningkat menjadi 14,3 juta ton pada tahun 2013. Sementara jika menggunakan
data FAO, angka pada periode yang sama menunjukkan 12,1 dan 12,6 juta ton.
Di Cina, daging ayam merupakan sumber protein hewani
kedua setelah daging babi. Tingginya harga daging babi pada tahun lalu disertai
turunnya volume impor ayam membuat produksi broiler Cina meningkat 4
sampai 5 persen tahun ini. Ekspansi ini terutama menguntungkan produsen besar
yang memiliki area peternakan komersial lebih terisolasi serta biosecurity yang
lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat akhir-akhir ini
diperkirakan akan turut memengaruhi pertumbuhan produksi unggas. Meskipun masih
akan naik, namun pertumbuhannya tidak akan mencapai 4,3%.
Tabel produsen daging broiler utama Asia (000 ton)
Negara
|
2000
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011(E)
|
2012(F)
|
2013(F)
|
Cina
|
9.269
|
10.200
|
10.350
|
11.291
|
11.840
|
12.100
|
12.550
|
13.200
|
13.730
|
14.279
|
India
|
1.080
|
1.900
|
2.000
|
2.240
|
2.490
|
2.550
|
2.650
|
2.900
|
3.200
|
3.520
|
Iran
|
803
|
1.237
|
1.360
|
1.468
|
1.566
|
1.610
|
1.650
|
1.723
|
1.775
|
1.828
|
Indonesia
|
804
|
1.126
|
1.260
|
1.295
|
1.350
|
1.409
|
1.465
|
1.515
|
1.540
|
1.566
|
Turki
|
662
|
978
|
946
|
1.012
|
1.170
|
1.250
|
1.430
|
1.614
|
1.687
|
1.763
|
Jepang
|
1.091
|
1.166
|
1.258
|
1.250
|
1.255
|
1.282
|
1.290
|
1.235
|
1.270
|
1.305
|
Thailand
|
1.070
|
950
|
1.100
|
1.050
|
1.170
|
1.200
|
1.280
|
1.380
|
1.420
|
1.477
|
Malaysia
|
786
|
904
|
922
|
931
|
945
|
945
|
945
|
950
|
955
|
960
|
E= estimasi, F= prakiraan
Sumber: USDA dan FAO untuk Iran
Produksi ayam di India meningkat
sekitar 10% per tahun selama dekade
terakhir. Industri India sangat terorganisir, sektor komersial memberi andil 85%
dari output total, dua pertiga diantaranya berasal dari perusahaan (terpadu)
integrated. Kendati sektor produksi
sudah terbilang canggih, namun tak sampai 10% dari unggas diproses di fasilitas
modern, 90% masih diproses secara manual, dipotong di pasar-pasar tradisional. Pasar ayam hidup masih mendominasi karena
anggapan sebagian besar diproses di rumah potong hewan modern.
Kurangnya infrastruktur rantai
dingin jugamerupakan hambatan ekspansi bisnis ayam olahan. Kendati ada beberapa wawah avian Influenza
tahun lalu, namun menurut laporan USDA , tidak memiliki dampak ekonomi maupun
produksi yang signifikan. Dengan angka
pertumbuhan yang masih terus tinggi, output daging ayam India tahun 2013
dipastikan akan melampaui 3 juta ton.
Untuk Indonesia pada 2010, data USDA menunjukan output sekitar 1,47 juta ton. Berarti jumlah pemotongan pada tahun itu sekitar 1,2 milyar ekor dengan rata-rata berat hidup sekitar 1,2 kg per ekor. Sementara angka FAO menunjukan sebanyak 2,2 milyar ekor dipotong (termasuk ayam broiler dan layer afkir), menghasilkan 1,65 juta ton daging karkas dengan rata-rata berat ayam hanya 0,75 kh per ekor.
Untuk Indonesia pada 2010, data USDA menunjukan output sekitar 1,47 juta ton. Berarti jumlah pemotongan pada tahun itu sekitar 1,2 milyar ekor dengan rata-rata berat hidup sekitar 1,2 kg per ekor. Sementara angka FAO menunjukan sebanyak 2,2 milyar ekor dipotong (termasuk ayam broiler dan layer afkir), menghasilkan 1,65 juta ton daging karkas dengan rata-rata berat ayam hanya 0,75 kh per ekor.
Sumber : Poultry Indonesia Vol
VII, Agustus 2012.
No comments:
Post a Comment