Media massa tidak hanya berisi berita, tapi juga artikel
opini atau pendapat dan feature. Berikut ini jenis-jenis opini di media massa.
Media Massa tidak hanya berperan menyampaikan informasi, tapi
juga memberikan pemahaman dan pencerahan kepada pembaca.
Pemahaman/pencerahan itu diberikan media terutama melalui
artikel opini. Artikel ini umumnya berisi pandangan, gagasan, atau analisis
tentang sebuah peristiwa atau masalah.
Di jajaran manajemen redaksi media, biasanya ada editor
khusus opini, yaitu redaktur opini. Bertanggung jawab atas rubrik atau kategori
opini, redaktur opini bertugas menyeleksi dan mengedit artikel yang akan
dipublikasikan.
Selain rubrik/kategori opini, ada juga rubrik kolom, tajuk
rencana (editorial), surat pembaca (letter to editor), pojok, dan karikatur
yang berisi opini.
Opini adalah ide, pendapat, atau gagasan seseorang mengenai
suatu peristiwa yang sifatnya tidak objektif dan belum tentu kebenarannya.
Karenanya, dalam kode etik jurnalistik, wartawan dilarang mencampurkan fakta
dan opini dalam menulis berita.
Karenanya pula, artikel opini disebut juga by line story
yaitu cerita yang mencantumkan nama penulisnya secara jelas, baik nama samaran,
nama peta, maupun nama asli.
Sebelum membahas jenis-jenis opini di media massa, kita kupas
dulu pengertian opini di media massa.
Pengertian Opini
Secara bahasa, opini berasal dari bahasa Inggris, opinion,
yang artinya pendapat atau pikiran. Kata opinion berhubungan erat dengan kata
option dan hope, yang artinya pilihan atau harapan.
Dalam bahasa Indonesia, opini artinya pendapat; pikiran;
pendirian (KBBI).
Secara etomologis, kata opini berasal dari bahasa latin,
yaitu opinari, yang berarti berpikir atau menduga. Kata opini sendiri
mengandung akar kata onis yang berarti “harapan”.
Menurut Leonardo W. Dood dalam Djoenaesih S. Sunarjo (Opini
Publik, 1997), opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah
persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi.
Opini antara satu orang dengan orang lainnya cenderung tidak
sama sebab dipengaruhi pola pikir, pengetahuan, serta lingkungannya dalam
menanggapinya situasi ataupun persoalan tersebut.
Opini, dalam hal ini artikel, termasuk karya jurnalistik
karena berisi pendapat yang didukung oleh fakta atau data yang menjadi inti
jurnalisme.
Dalam jurnalistik, opini juga sebenarnya termasuk fakta,
yaitu fakta berupa gagasan (fact in idea). Karenanya pula, dalam jurnalistik
ada jenis berita opini (opinion news), yaitu berita berisi pemikiran,
pernyataan, atau pendapat seseorang (sumber berita), bisanya pejabat atau
pengamat.
JENIS-JENIS OPINI DI MEDIA MASSA
Berikut ini jenis-jenis opini di media massa. Wikipedia
mengistilahkannya opinion piece berupa tulisan yang berisi pendapat penulisnya.
1. ARTIKEL
Disebut juga artikel opini, artikel adalah karya jurnalistik
berupa tulisan yang berisi pendapat (opini), gagasan (ide), pemikiran serta
fakta. Posisinya dalam karya jurnalistik masuk dalam kategori views (pandangan
atau opini).
Sifat-sifat artikel dapat diuraikan sebagai berikut:
Faktual. Artikel adalah tulisan nonfiksi atau berdasarkan
fakta dan data.
Berisi Gagasan dan Fakta. Artikel berisikan pendapat yang
dilengkapi fakta peristiwa atau masalah.
Meyakinkan. Sebuah artikel dapat menjadi sarana penulisnya
guna meyakinkan orang lain (pembaca) akan pentingnya suatu masalah dipikirkan
atau disikapi. Dengan kata lain, artikel bisa menjadi agendasetter dan membentuk
opini publik.
Mendidik. Artikel umunya mendidik dan mengajarkan sesuatu
agar pembaca melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Memecahkan masalah. Artikel membahas suatu masalah yang
disertai alternatif pemecahannya atau solusi.
Menghibur. Sebuah artikel bisa juga menghibur pembacanya
dengan mengangkat tema yang ringan dan lucu.
Tulisan artikel sejatinya tidak punya struktur. Penulis bebas
menuangkan masalah yang sedang dibahas, lalu menyambungnya dengan pendirian
subjektif.
Namun, umumnya komposisi sebuah naskah artikel terdiri dari:
Judul (head).
Nama penulis (by line).
Pendahuluan (intro). Semacam teras (lead) dalam berita atau
feature.
Penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi
masalah.
Isi tulisan atau uraian (body) yang biasanya terdiri atas
sub-subjudul.
Penutup (ending). Biasanya berupa kesimpulan, ajakan berbuat
sesuatu atau pertanyaan tanpa jawaban.
Dalam menulis artikel, penulis biasanya menggali ide,
mengujinya, mengumpulkan referensi atau rujukan, termasuk fakta/data, membuat
garis besar tulisan (outline), lalu menulis dan mengeditnya.
2. TAJUK RENCANA
Tajuk rencana –biasa disingkat tajuk– dikenal sebagai induk
karangan sebuah media massa. Tajuk merupakan “jatidiri” atau identitas sebuah
media massa. Lihat: Contoh Editorial.
Dalam bahasa Inggris, tajuk disebut editorial yang merujuk
pada artikel opini yang dibuat oleh redaksi atau pandangan redakai.
Melalui tajuk, redaksi sebuah media tersebut menunjukkan
sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang terjadi di masyarakat.
Tajuk yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan
kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior yang
mampu menyuarakan pendapat medianya mengenai suatu masalah aktual.
Sikap, opini, atau pemikiran, yang disuarakan lewat tajuk
adalah visi dan penilaian orang, kelompok, atau organisasi, yang mengelola atau
berada dibelakang media tersebut.
Tajuk biasa ada di surat kabar. Ditempatkan di halaman atau
rubrik khusus bersama tulisan opini lainnya (opinion pieces). Di situs berita
atau media online, kita jarang menemukan kategori tajuk atau editorial.
Fungsi tajuk:
Menjelaskan berita, tentunya dengan interpretasi dan sudut
pandang subjektif media atau penulisnya.
Mengisi latar belakang, yakni memberikan kaitan suatu berita
dengan realitas sosial lainnya atau informasi tambahan.
Meramalkan masa depan, yakni memprediksi apa yang akan dapat
te rjadi pada masa mendatang dengan atau akibat terjadinya suatu peristiwa.
Meneruskan suatu penilaian moral, yakni memberikan penilaian dan
menyatakan sikap atas suatu peristiwa.
Tajuk tidak memiliki struktur tertentu. Namun umumnya,
strukturnya terdiri atas judul, intro, dan uraian.
Bagian intro mengemukakan aktualitas masalah yang akan
dibicarakan, misalnya dengan mengingatkan pembaca akan berita yang muncul
sebelumnya. Setelah itu uraian berisi opini penulisnya.
3. KARTUN/ KARIKATUR
Kartun atau karikatur bukan tulisan, melainkan gambar. Bisa
juga berisi tulisan (teks), tapi sedikit saja. Isinya memvisualkan opini
kartunis/karikaturis tentang suatu masalah atau peristiwa.
Secara bahasa, kartun artinya “gambar dengan penampilan yang
lucu, berkaitan dengan keadaan yang sedang berlaku (terutama mengenai politik)”
(KBBI).
Jika berupa “gambar olok-olok yang mengandung pesan,
sindiran, dan sebagainya”, maka disebut karikatur.
Kartun adalah gambar lucu yang melukiskan kejadian-kejadian
(biasanya politik) mutakhir dari suatu pemerintahan atau perilaku kebijakan
seorang pejabat negara (Hornby, 1961).
Dalam gambar tersebut, biasanya memuat karikatur, gambar
tiruan dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa yang dikartunkan itu.
Karikatur dibuat untuk melukiskan ucapan, perilaku atau rupa
yang menekankan ciri khas orang atau tokoh yang disindirnya (Echols, 1975)
sehingga memancing cemoohan pembacanya (Hornby, 1961).
4. RESENSI
Istilah resensi diartikan Echols (1975) dengan menggunakan
istilah review, yaitu tinjauan terhadap karya seni dan sastra.
Resensi diartikan Hornby (1952) sebagai laporan tertulis
tentang isi buku yang diterbitkan atau dipublikasikan paling akhir, untuk suatu
terbita berkala.
Laporan yang dimaksud berupa penilaian terhadap semua aspek
yang ada di dalamnya. Penulis resensi sering dijuluki pengkritik (kritikus).
Karena kritik sejati dalam penilaian jurnalistik, berbeda
dibanding kritik pada umumnya.
Macam-macam resensi:
Resensi Buku, yaitu tinjauan terhadap buku, dipakai istilah
timbangan dalam arti menimbang-nimbang isi buku itu.
Resensi Musik
Resensi Film
Resensi Ilmiah
5. SURAT PEMBACA
Dalam bahasa Inggris, surat pembaca disebut “letter to the
editor” atau surat untuk redaksi. Penulis surat mengemukakan opini, gagasan,
atau informasi dengan maksud dimuat di media massa –dalam hal ini di rubrut
“Surat Pembaca”.
Surat pembaca biasanya berisi komentar atau keluhan tentang
apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya dan kepentingan masyarakat.
Di era kejayaan media cetak (surat kabar), surat pembaca
menjadi andalan publik dalam menyampaikan opini atau aspirasi. Saat ini, di era
internet, masyarakat menyalurkan opini atau komentarnya melalui media sosial.
Situs berita yang menyediakan kategori surat pembaca a.l.
Detikcom dengan nama rubrik Suara Pembaca.
“Kirimkan tanggapan dan komentar Anda yang berkaitan dengan
pelayanan publik dan keluhan konsumen. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang
ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas.” Demikian
keterangannya.
6. POJOK
Pojok adalah kutipan pernyataan singkat nara sumber atau
peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontrovesial, untuk kemudian
dikomentari oleh pihak redaksi dengan kata-kata atau kalimat yang mengusik,
menggelitik, dan ada kalanya reflektif.
Tujuannya untuk “mencubit”, mengingatkan, menggugat. Kritis
tetapi tetap etis. Sesuai dengan namanya, pojok ditempatkan dipojok.
Dalam setiap edisi penerbitan, pojok memuat tiga sampai lima
kutipan pernyataan atau peristiwa menarik untuk dikomentari.
Ciri-ciri pojok:
Pojok berisi dua alinea: informasi dan komentar/opini.
Isi yang disajikan baik dalam alinea pertama maupun dalam alinea
kedua, biasanya terangkai dalam kalmiat-kalimat pendek.
Opini atau pandangan-pandangan dari lembaga surat kabar
disajikan dalam kalimat-kalimat yang bersifat sinis dan humoris.
7. KOLOM
Kolom (column) adalah artikel opini singkat dari seorang pakar
atau ahli. Penulisnya disebut kolumnis.
Demikian jenis-jenis opini di media massa. Sebagian besar
saya kutip dari buku saya, Jurnalistik Terapan (Batic Press, 2001).
Dulu, para penulis umumnya mengirimkan artikel ke koran atau
majalah untuk dimuat. Saat ini, di era internet, penulis bisa memiliki media
sendiri berupa blog atau website dan akun media sosial.
SUMBER:
Romeltea.com August 10, 2021