Presiden Joko Widodo menghadiri panen raya padi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang merupakan salah satu daerah yang mulai memasuki musim panen padi pada tahun 2015.
Panen Raya yang berlangsung di Dukuh Jetis, Desa Jetis,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat pagi 6 Maret 2015.
Hadir dalam acara tersebut
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Mensesneg Pratikno, Gubernur Jawa
Timur Soekarwo dan Bupati Ponorogo Amin.
Selain menghadiri acara panen raya, Jokowi juga memberikan
bantuan bagi petani. Presiden mengatakan
ada 41.000 traktor yang akan dibagikan. Traktor
berupa alat pemanen dan alat penanam padi.
Jawa Timur akan memperoleh 3.000 traktor.
Selama menghadiri panen raya, Presiden selain memotong padi
secara simbolis, juga melakukan penanaman dengan menggunakan alat penanam padi. Dengan menggunakan alat pemanen padi ini akan
mengurangi penyusutan panen sekitar 8-10%.
Kondisi saat ini terdapat 50% saluran irigasi yang sudah
rusak. Saluran Irigasi yang rusak ini sedang diperbaiki untuk mengaliri sawah
seluas 1,5 juta ha. Pada saat ini perbaikan
sudah selesai sekitar 30%.
Presiden Joko Widodo meminta agar para petani dapat mendorong
peningkatan hasil panen sehingga ketika pemerintah memutuskan tidak mengimport
beras maka stok pangan tetap terjaga.
Diharapkan petani bisa melaksanakan tanam, pelihara dan panen
padi dengan baik sehingga produksinya harus naik. Negara lain dengan luas lahan yang lebih sempit
dari Indonesia bisa mengekspor beras ke Indonesia, kita perlu meniru usaha mereka.
Kepala Negara menegaskan pada pertengahan – akhir Maret
2015 ini pemerintah akan mengumumkan harga jual gabah yang tepat, akan sesuai
dengan kondisi pasar dan memenuhi ekspektasi petani.
Mari kita singsingankan lengan baju, semoga swasembada padi kembali kita raih.
No comments:
Post a Comment