Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, 8 June 2014

Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) XIV Tahun 2014



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka acara Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) XIV yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 7 Juni 2014.  Penas KTNA digelar selama sepekan, 7-12 Juni 2014.

Penas KTNA merupakan wahana petani dan nelayan Indonesia untuk membangkitkan semangat, tanggung jawab dan melakukan konsulidasi organisasi dalam rangka meningkatkan peran serta dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis (Berdasarkan SK. Menteri Pertanian no. 4748/Kpts/OT.160/10/2014).

Penas KTNA 2014 dihadiri oleh wakil dari petani dan nelayan dari seluruh Tanah Air dan juga dihadiri oleh perwakilan petani dan nelayan dari negara-negara Asean, Jepang, Asia Pasifik, dan duta besar negara-negara sahabat.
Presiden SBY didampingi tiga Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Ketiganya adalah Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo serta Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Dalam sambutanya Presiden SBY berharap sektor pertanian dan dua sektor penting lainnya, yakni perikanan, kelautan dan kehutanan menjadi ujung tombak kemajuan bangsa Indonesia ke depan.

Presiden SBY mengakui jasa petani dan nelayan di Tanah Air sangat besar. Sumbangan mereka untuk meningkatkan produktivitas dan dalam upaya mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di Indonesia harus diapresiasi dan dijunjung tinggi.

Presiden SBY mengajak kita menyatukan tekad yaitu memajukan ketiga sektor di negeri tercinta ini agar mampu menjadi ujung tombak kemajuan bangsa.

Menurut Presiden SBY, perkembangan penduduk dunia dewasa ini terus meningkat, sehingga kebutuhan pangan dunia juga akan meningkat, termasuk di Indonesia. Jadi swasembada pangan di Indonesia harus terus ditingkatkan.

Pada saat membuka Penas KTNA XIV, Presiden SBY juga meluncurkan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP).

Presiden SBY memaparkan, untuk meningkatkan kemakmuran Indonesia, untuk meningkatkan kemakmuran ada tiga sasaran yang harus ditetapkan yaitu:

1.   Negara Indonesia dapat mengusahakan kecukupan pangan bahkan lebih.
2.   Penghasilan petani, nelayan, dan petani hutan meningkat.
3.   Rakyat Indonesia dapat membeli pangan dengan harga terjangkau.

Ada lima pihak yang dilibatkan untuk mencapai sasaran tersebut yaitu:
1.   Pemerintah Pusat dan Daerah menusun kebijakan dan membuat regulasi yang tepat termasuk menciptakan iklim investasi yang tepat untuk melindungi petani.
2.   Kelompok pakar atau peneliti atau motivator bidang pertanian harus bekerja keras untuk meningkatkan produksi pertanian.
3.   Para pengusaha bidang hasil pertanian dan bidang perindustrian harus melakukan secara adil agar petani dan nelayan memperoleh keuntungan yang cukup.
4.   Komunitas petani harus tetap rajin dan terampil serta menguasai teknologi usaha tani.
5.   Semua masyarakat tidak boros pangan, dan harus efisien dalam pemanfaatan bahan pangan pokok.
 
Presiden juga mengingatkan bahwa Koperasi Usaha Kecil dan Menengah yang melayani petani dan nelayan harus berkembang.

1 comment:

Cheria Holiday said...

Alhamdulillah saya sempat menghadiri kegiatan penas ini, hidup petani Indonesia !