Flu burung
atau Avian Influenza (AI) merupakan penyakit viral akut pada unggas yang
disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5 dan H7. Semua unggas dapat
terserang virus influenza A, tetapi wabah AI sering menyerang ayam dan itik.
Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematiannya sangat tinggi karena dapat
mencapai 100%.
Etiologi
Penyebab AI
merupakan virus ss-RNA yang tergolong famili Orthomyxoviridae, dengan diameter
80-120 nm dan panjang 200-300 nm. Virus ini memiliki amplop dengan lipid
bilayer dan dikelilingi sekitar 500 tonjolan glikoprotein yang mempunyai
aktivitas hemaglutinin (HA) dan enzim neuraminidase (NA). Virus influenza bisa
dibedakan atas 3 tipe antigenik, yakni tipe A, tipe B dab tipe C. Tipe
A ditemukan pada unggas, manusia, babi, kuda dan mamalia lain seperti carpelai,
anjing laut, dan paus. Tipe B dan C hanya ditemukan pada manusia.
Gen Virus AI
Virus AI
tipe A tersusun atas 8 segmen gen yang memberikan 10 sandi protein yaitu
polimerase basic-2 (PB2), polimerase basic-1 (PB1), hemaglutinin (HA),
nukleoprotein (NP), neuraminidase (NA), Matrix (M), dan non-struktural (NS).
Setiap segmen memberikan satu macam sandi protein, kecuali segmen M memberikan
sandi protein M1 dan M2, serta segmen NS memberikan sandi NS1 dan NS2.
Berat
proteinnya 87 kDa untuk PB2, kemudian PB1 seberat 96 kDa, PA 85 kDa, HA 77 kDa,
NP 50-60 kDa, NA 48-63 kDa, M 24 kDa, NS 15 kDa, M 26 kDa dan NS 12 kDa.
Protein HA
dan NA merupakan protein terpenting di dalam menimbulkan respon imunitas (kekebalan)
dan sebagai penentu subtipe virus AI. Berdasarkan perbedaan genetik antar virus
AI, sehingga sekarang telah diketahui adanya 16 subtipe hemaglutinin (H1-16)
dan 9 subtipe neuraminidase (N1-9).
Sifat Alami Virus AI
Virus AI
mudah mati oleh panas, sinar matahari dan desinfektan (deterjen, ammonium
kuartener, formalin 2-5%, iodium kompleks, senyawa fenol. Natrium/kalium
hipoklorit). Panas dapat merusak aktifitas AI. Pada suhu 56oC, virus
AI hanya dapat bertahan 3 jam dan pada suhu 60oC selama 30 menit.
Pelarut lemak
seperti deterjen dapat membuat virus AI tidak infektif karena deterjen merusak
lapisan lemak ganda pada selubung (amplop) virus. Faktor lain adalah pH asam,
nonisotonik, dan kondisi kering. Senyawa ether atau sodium dodecylsulfat akan
mengganggu amplop tersebut, sehingga merusak protein hemaglutinin dan
neuraminidase.
Media Pembawa Virus AI
Media
pembawa virus dari ayam sakit, burung dan unggas lainnya, pakan, kotoran
unggas, pupuk kandang unggas, alat transportasi unggas dan produknya, baki
telur (egg tray), serta peraltan kandang yang tercemar.
Strain yang
sangat ganas (virulen) dan menyebabkan flu burung adalah subtipe H5N1. Virus
tersebut dapat bertahan dalam air pada suhu 22oC sampai 4 hari,
sedangkan pada suhu 0oC dapat tahan lebih dari 30 hari.
Spesies Rentan
Spesies yang
rentan terhadap virus AI adalah burung-burung liar, ayam petelur, ayam
pedaging, ayam kampung,itik, entok, angsa, kalkun, merpati, puyuh, kalkun ,
burung unta, burung merak putih, burung perkutut, babi, kucing, kuda serta
manusia.
Sumber :
Manual Penyakit Unggas, Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, 2012.
No comments:
Post a Comment