Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke Tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Tempat tersebut terlihat sekitar 3 km dari pertanian milik Mr.Nobutoshi Ikezu (Bangunan putih di bagian tengah pada gambar di atas).
Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.
Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.
Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah.
Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.
5 comments:
Pak Pudjiatmoko, saya sangat tertarik sekali dengan artikel yang bapak tulis dan artikel ini menambah inspirasi saya untuk terus mengembangkan riset dalam dunia ke-irigasi-an dan drainase pertanian. mohon ijin untuk meng-copy-nya pak. salam Ahmad dari http://agritusi.com
Pak Pudjiatmoko,saya sangat tertarik sekali dengan artikel bapak ini. Artikel ini menambah inspirasi saya untuk terus berkarya dalam dunia ke-irigasi-an dan drainase pertanian. Mohon ijin untuk mengcopy-nya pak. salam Ahmad dari http://agritusi.com
Pak, saya sangat senang membaca artikel bapak ini. Artikel ini menambah inspirasi saya untuk terus berkarya dalam dunia ke-irigasi-an. Mohon ijin untuk meng-copy-nya pak. Salam http://agritusi.com
Best practice pertanian!!!
Ayo indonesia kita adopsi biar ndak impor beras melulu
Solusi kedaulatan pangan....! Thanks master
Post a Comment