Untuk mengetahui apakah kita kegemukan atau tidak, kita dapat menghitung dengan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan
dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.
IMT = BB : (TBXTB)
Keterangan:
BB = Berat
Badan (Kg)
TB = Tinggi
Badan (m)
Angka IMT (Kg/m2) :
= kurang
dari 18,5 (berat badan kurang)
= 18,5 -
22,9 (berat badan sedang)
= 23,0 -
24,9 (Over wight / kelebihan berat badan)
= 25,0 -
29,9 (Obesitas I)
= lebih dari
30 (Obesitas II)
Bila kita
termasuk kelebihan berat badan atau kegemukan maka kita harus segera memulai
program penurunan berat badan. Kegemukan
bukan hanya masalah penampilan namun juga masalah kesehatan. Kegemukan menjadi urutan kelima penyebab kematian. Kegemukan bukan lagi pertanda kemakmuran dan
bukan saatnya lagi menganggap anak yang gemuk sebagai anak yang lucu dan
mengemaskan.
Menjaga berat badan yang sehat seharusnya sudah
dimulai sejak bayi lahir. Bayi harus dijaga agar tidak terlalu gemuk. Tragisnya,
banyak ibu yang justru merasa bahagia melihat anaknya gendut sekali. Padahal,
anak-anak yang terlalu gemuk akan memiliki sel lemak yang berlipat ganda sejak
bayi. Jumlah sel lemak tersebut akan dipertahankan sampai tua. Bila kelak
dewasa dan makan terlalu banyak, sel-sel tersebut mudah mengembang. Badan mudah
menjadi gemuk dan kelak dapat berkembang menjadi obesitas.
Sel Lemak
Sebelum membahas bagaimana menurunkan berat badan
sebaiknya kita perlu memahami tentang sel lemak, karena kegemukan terjadi
karena sel lemak dalam tubuh terisi penuh oleh lemak.
Sel lemak atau disebut sel adipose adalah sel yang
berfungsi menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak, sel lemak punya
kemampuan bertambah besar dan bertambah jumlah, jadi seandainya anda
membayangkan sel lemak sebagai balon kecil yang dapat menampung lemak, maka
balon tersebut dapat mengembang, bahkan tubuh mampu menciptakan balon yang baru
bila balon yang lain sudah penuh.
Sebaliknya tubuh dapat mengosongkan isi sel lemak
dengan pembakaran, namun tubuh tidak dapat menghilangkan sel lemak yang sudah
terbentuk. Semakin banyak sel lemak yang kita miliki, semakin besar kemungkinan
tubuh untuk menyimpan lemak. Jadi mengapa sel lemak dapat bertambah banyak dan
penuh terisi lemak? Penyebabnya bagi setiap orang dapat berbeda, baiknya anda
menemukan apa penyebab anda kegemukan.
Berikut beberapa faktor penyebab
kegemukan:
Makan lebih banyak daripada energi yang dibutuhkan
tubuh. Energi yang tidak terpakai akan langsung disimpan tubuh dalam bentuk
lemak trigliserida yang kita kenal dengan lemak menggelambir dibawah kulit
maupun tumpukan lemak diantara organ tubuh.
Makanan yang mengandung lemak memberikan sumbangan
energi terbesar (9 kilo kalori per gram) dibanding sumber makanan lainnya,
makanan dengan lemak jenuh dan lemak trans cenderung menyebabkan asupan energi
berlebih.
Contoh makanan berlemak jenuh yaitu kulit ayam,
tetelan, lemak hewan (gajih), daging, santan, minyak kelapa, makanan yang
digoreng. Contoh makanan berlemak trans yaitu margarine, mentega.
Lemak jenuh dan lemak trans telah
dianggap sebagai lemak jahat, karena banyak efek negatifnya daripada yang
positif. Mengkonsumsi jenis-jenis lemak ini dapat menyebabkan peningkatan kadar
low-density lipoprotein (LDL) secara
signifikan dalam tubuh. LDL diklasifikasikan sebagai kolesterol jahat, karena
kemampuannya untuk mengakumulasi plak pada dinding pembuluh arteri kita, dan
resikonya dapat menyebabkan aterosklerosis (pengerasan arteri), yaitu penyebab
umum dari kondisi penyakit jantung, stroke dan penyakit fatal lainnya.
Banyak konsumsi
lemak trans bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dengan
meningkatkan kadar lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dan menurunkan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL).
Akibat negatif lain dari lemak jenuh dan
lemak trans adalah seringkali menjadi penyebab dari masalah kegemukan. Produk
makanan dengan jumlah lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi juga mengandung
jumlah kalori yang tinggi.
Selain makanan sumber lemak, makanan sumber
karbohidrat bila dikonsumsi berlebih juga dapat menyebabkan kegemukan, khususnya
karbohidrat rantai pendek (sederhana), seperti kue, biskuit, macaroni, mie,
minuman ringan, cemilan/jajanan pasar dari bahan tepung yang mengandung
karbohidrat. Energi berlebih dari
makanan yang tidak terpakai oleh tubuh akan disimpan sebagai cadangan energi
yang disebut Trigliserida.
1. Kurang Aktivitas
Seperti sebuah timbangan, berat badan yang ideal
adalah hasil dari keseimbangan antara energi masuk dibanding energi keluar,
energi keluar adalah energi yang dipakai untuk beraktivitas. Maka semakin banyak kita makan, kita harus
semakin banyak bergerak.
Hal yang banyak dihadapi masa kini adalah kita
terbiasa hidup nyaman, memilih naik motor dibanding bersepeda, memilih naik
lift daripada naik tangga, mulailah bergerak & ubah gaya hidup untuk
penampilan dan kesehatan yang lebih baik.
2. Kurang Istirahat
Apabila anda setiap hari tidur kurang dari 4 jam
produksi hormon yang memberi signal rasa kenyang (leptin) berkurang, sebaliknya hormon grehlin yang menimbulkan rasa lapar diproduksi lebih banyak oleh
tubuh. Hal ini yang menjelaskan mengapa saat begadang anda merasa lapar.
3. Stres
Stres
umumnya membuat seseorang sulit menerapkan pola makan sehat, terlebih karena
respon tubuh yang merasa stres adalah kerja tambahan, maka tubuh akan
mengupayakan cadangan energi yang melimpah untuk menghadapi stres. Salah
satunya dengan cara menimbulkan rasa lapar.
4. Pertambahan Usia
Seiring pertambahan usia metabolisme tubuh melambat
yaitu kecepatan tubuh untuk membakar makanan menjadi energi melambat. Seperti
terlihat pada tabel, saat anda masih bayi metabolisme sangat tinggi, menurun
seiring pertambahan usia, memasuki usia remaja hormon dan metabolisme kembali
naik dan mencapai puncaknya, diawal 20an tahun kecepatan metabolisme kembali
menurun. Pada wanita penurunan lebih cepat terjadi, hal ini menjelaskan mengapa
wanita lebih cenderung menjadi gemuk dibanding Pria.
5. Faktor Hormonal
Ada banyak
hormon yang mempengaruhi berat badan, berikut beberapa hormon yang sering
dikaitkan dengan kegemukan.
a. Hormon Tiroid
Hormon tiroid berperan dalam mengatur kecepatan
metabolisme tubuh, apabila produksi hormon ini berkurang maka metabolisme tubuh
akan melambat. Hal inilah yang
menjelaskan terjadinya obesitas pada penderita hipotiroid (gangguan dimana
tubuh tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah cukup).
b. Hormon Pertumbuhan
Hormon
pertumbuhan atau HGH adalah salah satu hormon yang membantu pembentukan otot,
penurunan produksi hormon pertumbuhan membuat makanan yang masuk ke dalam tubuh
tidak dibentuk menjadi otot melainkan ditimbun sebagai lemak.
c. Hormon Estrogen
Hormon wanita ini berperan dalam mengatur pembagian
lemak dalam tubuh kebagian payudara & bokong, memasuki masa menopause
(berhenti haid) produksi estrogen jauh menurun maka tidak ada lagi yang
mengatur pembagian lemak tubuh, sehingga lemak akan mudah menumpuk diseluruh
tubuh.
d. Hormon Testosteron
Seperti halnya HGH, hormon testosteron berfungsi dalam
pembentukan otot, penurunan produksi testosteron akan menyebabkan penurunan
kepadatan otot dan peningkatan penimbunan lemak tubuh.
e. Hormon Insulin
Hormon insulin berfungsi mengantar makanan untuk masuk
kedalam sel tubuh yang diperlukan, peningkatan kerja insulin secara mendadak
seperti saat makan berlebih atau makan banyak karbohidrat sederhana, akan
meningkatkan penyimpanan lemak tubuh.
f. Penggunaan Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan pada penyakit tertentu seperti
kortikosteroid (sering digunakan sebagai obat anti radang untuk penderita
rematik, dan sebagai anti alergi) dan obat darah tinggi serta penggunaan obat
penenang dapat memicu rasa lapar dan meningkatkan penyimpanan lemak tubuh.
Cara Turunkan Berat Badan
A. Pengaturan Makan
Seperti anda ketahui sel lemak selalu akan terisi bila
ada energi yang tidak terpakai, maka makanan sebagai energi masuk harus diatur,
makanlah menurut kebutuhan energi anda. Anda dapat mengetahui berapa kebutuhan
energi dengan melakukan perhitungan berikut:
Kebutuhan
Energi = BB Ideal x 35 kkal Sedangkan BB Ideal = (TB-100) x 0,9
Contoh. TB =
160 cm. BB ideal = (160 - 100) X 0,9 = 60 X 0,9 = 54 Kg. Kebutuhan energi
per hari = 54 x 35 kkal = 1.890 kkal.
Setelah kita mengetahui berapa kebutuhan kalori per
orang per hari, kita dapat mulai mengatur diet, dengan memperhatikan kalori dari
tiap makanan yang kita santap. Tubuh kita hanya bisa membakar kalori dalam jumlah
terbatas per hari, tergantung dari jumlah energi yang kita butuhkan. Dan
kelebihan akan kalori ini akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Lemak yang
tersimpan inilah yang menyebabkan masalah berat badan dan obesitas. Perhatikan strategi untuk mengontrol berat
badan kita sebagai berikut:
1. Hindari makanan yang digoreng
Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga
dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih
daging juga lebih baik yang dipanggang.
2. Kunyah makanan dengan perlahan
Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah
menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan
lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama
yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum
menelannya.
3. Ambil sedikit makanan
Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam
piring kita. Tambah sedikit lagi apabila masih lapar. Cara ini dilakukan agar kita tidak merasa
terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring yang jumlahnya
cukup banyak.
4. Segera tinggalkan meja makan
Disarankan untuk segera meninggalkan meja makan
setelah selesai makan dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan
untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil makanan
dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang.
5. Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi
Hindari
makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries),
lemak hewan, mentega, susu full cream,
jeroan dan lain-lain.
6. Konsumsi banyak sayur & buah
Mengkonsumsi
banyak sayuran & buah, biji-bijian, kacang-kacangan dapat menjaga jumlah
kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
7. Waspadai minuman bersoda
Anak-anak yang mengkonsumsi minuman ringan berkadar
gula tinggi berisiko tinggi mengalami kegemukan.
Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet,
remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan. Selalu ditemukan ada minuman ringan di setiap
hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50 persen.
B. Berolahraga
Bergerak badan yang terbaik adalah berolahraga,
sesibuk apapun kita berilah waktu untuk tubuh kita berolahraga setiap hari
minimal 30 menit. Bila kita rutin
melakukannya setiap hari maka kita akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar, bukan
hanya lemak terbakar saja tetapi beberapa manfaat yang lain.
Manfaat berolahraga yaitu :
- Saat berolahraga jantung dan paru-paru akan lebih aktif, oksigen akan masuk lebih baik, tubuh akan menghasilkan hormon endorphin yang memberi rasa nyaman dan rileks, dan tentu saja lemak anda yang menggelambir akan terbakar.
- Sejam setelah berolahraga tubuh akan meningkatkan produksi sistem kekebalan tubuh, hormon endorphine, serotonin, dan dopamine akan dihasilkan sehingga membantu anda mengatasi stres.
- Sehari setelah berolahraga jantung anda akan lebih sehat.
- Seminggu setelah berolahraga sensitivitas insulin kita akan lebih baik, berarti membantu mengurangi resiko terkena diabetes (penyakit kencing manis).
- Sebulan setelah berolahraga kita akan merasakan lemak-lemak berkurang dan konsentrasi otak meningkat.