Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, 2 April 2014

Pilihan Peningkatan Industri Pertanian



Agar perekonomian Indonesia bisa terus berkembang secara berkelanjutan, perlu perubahan arah pembangunan ekonomi, terutama pembangunan pertanian dan manufaktur nasional.

Berbagai Usaha yang perlu dilakukan antara lain :

Pertama, melakukan kebijakan desentralisasi perencanaan dan kebijakan ekonomi nasuional.  Setiap daerah punya kemampuan berbeda yang harus dikembangkan secara optimal.

Kedua, meningkatkan produktivitas petani kecil yang seiring dengan pengembangan industrialisasiberbasis pertanian.  Masih ada peluang besar bagi peningkatan produktivitas tanaman  oleh petani kecil dari pada korporasi.  Cara ini dilakukan agar ada keterkaitan antara petani kecil dan Industri.  Tiongkok, misalnya, mulai berkembang ekonominya karena membangun unit produksidi pedesaan dalam jumlah banyak.

Ketiga, perlunya investasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung industrialisasiagar transfer tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri bisa berjalan dengan baik, seperti halnya dilakukan Thailand dan Korea Selatan.

Keempat, pentingnya penyesuaian kebijakan harga ditingkat makro, seperti nilai tukar dan suku bunga, untuk mendukung investasi dan pengurangan subsidi untuk konsumsi, seperti subsidi BBM.

Kelima, menghitung dengan cermat ekspansi lahan untuk perkebunan besar, seiring dengan meningkatkan produktivitas lahan yang ada. Perluasan lahan diharapkan bisa bersinergi untuk bisa memberikan insentif bagi peningkatan produktivitas.

Keenam, membentuk Koperasi Pertanian Nasional yang tangguh. Pemerintah membentuk Kopersi Pertanian Nasional yang kuat beranggotakan petani-petani di seluruh Indonesia. Pembentukan Koperasi Pertanian Nasional ini bertujuan untuk membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pendapatan petani. Perlu adanya usaha mobilisasi massa petani, mengatur usaha pertanian dan aktivitas mereka, serta memperkuat perekonomian mereka. Contohnya JA Cooperative koperasi pertanian di Jepang mempunyai posisi tawar yang sangat kuat termasuk dalam menentukan harga produk pertanian para petani mereka.

Koperasi Pertanian Nasional ini yang secara umum bisa bertugas antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan nasehat dalam mengelola usaha tani, penguasaan teknologi, dan penyebaran informasi pertanian,
2. Mengumpulkan, mengangkut, dan mendistribusikan serta menjual produk pertanian,
3. Penyediaan sarana produksi,
4.  Mengatur pengolahan produk pertanian dan penyimpanan produk,
5.  Sebagai Bank, dan
6. Sebagai badan asuransi.


Daftar bacaan:
1.    Kompas 2 April 2014, hal 15.
2.    http://atanitokyo.blogspot.com/2009/02/zen-noh-koperasi-terbesar-di-dunia.html