Sunday, 16 December 2012

Waduh, itik peternak diserang virus AI baru


Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui virus Avian Influenza (AI) tipe baru telah menyerang itik dan entog para peternak. Untuk Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan, populasi itik yang mati terserang virus tersebut sebesar 61.459 ekor.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pudjiatmoko mengatakan, virus AI baru ini berbeda dengan virus AI yang selama ini endemis di Indonesia sejak 2003 yakni Clade 2.1 sub Clade. 2.1.3 Virus tersebut hanya patogen pada unggas golongan ayam layer, broiler , kampung dan puyuh.

"Kalau virus AI sekarang sub Clade 2.3.2 menyebabkan tingkat kesaktian dan kematian cukup tinggi pada itik.Jenisnya asal virus masih sama H5N1 tergolong Highly Pathogenic Avian Influenza(HPAI)," ujar Pujiatmoko dalam diskusi di Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Pujiatmoko menduga, penyebaran virus AI baru itu berasal dari mutasi genetic atau kemungkinan introduksi virus baru dari luar negeri yang sedang terluar. Virus AI itu juga bisa masuk melalui impor ternak unggas ilegal. "Adapun contohnya migrasi burung yang tertular virus dari luar negeri," kata Pujiatmoko. 

Meski begitu, Pujiatmoko mengakui, pihaknya belum mengetahui kepastian caranya virus AI baru itu masuk ke Indonesia. Pasalnya, pemerintah tidak mengizinkan pemasukan unggas dari negara yang tertular HPAI.

"Kita hanya melakukan impor dari negara yang terbebas AI. Impor hanya dibolehkan dalam bentuk Grand Parent Stock (GP),Parent Stock, Daily Old Chicken (DOC), Jerman, Inggris,Prancis dan Malaysia," ujar Direktur Perbibitan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Abubakar menimpali.

Abubakar menambahkan, tahun 2012 ada tiga perusahaan yang mengimpor tiga komoditas sumber bibit itu yakni PT Putra Mandiri, PT Quality Indonesia dan PT Central Avian.

Total jumlah DOD yang diimpor tahun ini sebesar 20.765 ekor dan jantan 4.240 ekor. Sementara di tahun sebelumnya, impor sumbe bibit ayam sebesar 24.090 ekor betina dan 14.900 ekor ayam.

Laporan investigasi dari daerah sejak akhir November -12 Desember 2012, kematian itik di Provinsi Jateng dilaporkan terjadi di 21 Kabupaten/Kota jumlahnya 61.459 ekor (0,75 %) . Sementara total populasi itik dan entok di Jateng sejumlah 8,159 juta ekor.

Kabupaten yang didera kematian itik terbesar adalah Demak yakni 13.200 ekor. Sementara Brebes 11.000 ekor.

Atas hal itu, jelas Pujiatmoko, pihaknya telah melaporkan kasus baru ini ke Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada 10 Desember 2012 lalu. Kementan berupaya melakukan depopulasi terbatas disertai tindakan biosekuriti.

Selain itu, Kementan juga meminta pemerintah daerah meningkatkan pengawasan lalu lintas itik dan produk dari daerah dimana terjadi peningkatan kasus AI. "Lalu lintas itik hidup dari daerah tertular dipersyaratkan dengan hasil uji PCR negatif," terangnya. kbc11

Sumber :
http://www.kabarbisnis.com/read/2835298

No comments:

Post a Comment