tag:blogger.com,1999:blog-7660215345650741072.post2720055991168232011..comments2024-01-24T04:21:41.062+09:00Comments on JURNAL ATANI TOKYO: Ketahanan Pangan Butuh TotalitasDrh.Pudjiatmoko,PhDhttp://www.blogger.com/profile/14807378711472233300noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-7660215345650741072.post-18307153199695200182011-05-29T12:02:55.278+09:002011-05-29T12:02:55.278+09:00terimakasih atas informasi yang diberikan. ini mem...terimakasih atas informasi yang diberikan. ini membuat pengetahuna saya akan kayanya alam indonesia yang sangat luas.ayhahttp://ocw.gunadarma.ac.id/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7660215345650741072.post-63435857783623545932010-11-01T23:59:45.638+09:002010-11-01T23:59:45.638+09:00hmm, pak pudjiatmoko boleh minta bantuannya untuk ...hmm, pak pudjiatmoko boleh minta bantuannya untuk data produksi dan konsumsi padi tahun 2010 dari bulan januari sampai dengan agustus?<br />terima kasih sebelumnya :)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7660215345650741072.post-9513324657024111322010-03-13T20:45:45.718+09:002010-03-13T20:45:45.718+09:00Ketahanan pangan adalah agenda besar bangsa ini,sa...Ketahanan pangan adalah agenda besar bangsa ini,saya sependapat bahwa ketahanan pangan memerlukan totalitas,bukan hanya di tataran kebijakan saja akan tetapi juga perencanaan yang terarah, jelas dan ada kepastian dan tentu saja dengan menitikberatkan pada aspek petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.Saung Tanihttp://www.penyuluhpertanian.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7660215345650741072.post-26676605730088045132010-03-12T19:55:05.588+09:002010-03-12T19:55:05.588+09:00benar pendapat anda, selama ini para pakar pertani...benar pendapat anda, selama ini para pakar pertanian terutama pemerintah, menganggap kalau ketahanan pangan sudah hampir tercapai, data yang digunakan sepertinya tidak memperhitungkan bias yang terjadi terhadap konversi pangan masyarakat terhadap gandum,peningkatan konsumsi gandum tentu akan memperparah impor gandum, secara perhitungan kasar jika kita mengekspor beras dgn harga Rp 1, lalu mengimpor gandum dgn hrga Rp 2, apa gunanya swasembada pgn tsbt, maka hitunglah dgn penambahan bias dan keunggulan komparatif, semoga para pemimpin bisa lebih bijak, saya pernah membaca artikel bahwa di daerah jawa sudah diusahakan budidaya gandum dan hasilnya sgt menguntungkan, knp pmrintah tidak coba serius membantu prduksi gandum untuk para petani Indonesia mengingat kebthan gandum diperkirakan akan terus meningkat,bukankah baik jika kita mengurangi ktrgantungan thdap asing sdkt demi sedikit, dan mulailah dari pagan^_^Anonymousnoreply@blogger.com