Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday 10 April 2007

Teknnik Pengolahan Sampah di Jepang



Bapak Duta Besar Dr. H. Jusuf Anwar, SH.MA. didampingi Atase Pertanian Drh. Pudjiatmoko, PhD, Pejabat Fungsi Politik Bonifatius Agung Herindra, Pejabat Fungsi Ekonomi Sigit Witjaksono dan Pejabat Fungsi Protokol dan Konsuler Andi Ardiansyah telah melakukan kunjungan ke Itabashi Incineration Plant pada tanggal 22 Desember 2006.

Kunjungan bertujuan melakukan penjajagan untuk kajian pengolahan sampah yang akan dilakukan oleh pejabat Pemerintah DKI pada tahun 2007 sehubungan dengan makin seriusnya masalah ini di tanah air. Pada saat kunjungan tersebut Bapak Duta Besar menyampaikan bahwa Indonesia ingin mempelajari kembali pengolahan sampah yang dilakukan di Jepang dengan teknologi terkini dan mempelajari kemungkinan penerapannya di Indonesia.

Kepala Itabashi Incineration Plant Mr. Omuro Ikuo dan stafnya telah memberikan sambutan dengan baik dan menerangkan garis besar Tempat Pengolahan Sampah (TPS) tersebut termasuk organisasinya. Beliau juga memperlihatkan fasilitas dan tata cara pengolahan sampah ditempat tersebut.

Sekitar 75% sampah di Jepang diolah dengan cara dibakar. Selebihnya dengan cara lain. Pada mulanya pengolahan sampah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tokyo, akan tetapi saat ini pengolahan sampah telah diambil alih oleh Asosiasi Pemrosesan Sampah Kota/Kecamatan. Asosiasi tersebut tidak bertujuan mencari laba.

Tempat Pengolahan sampah dibangun diatas tanah seluas 44.400 m2, dengan rincian untuk bangunan pengolah sampah seluas 28.548 m2 dan bangunan administrasi 2.236 m2. Bangunan pengolah sampah dilengkapi dengan Stack berupa silinder bertulang baja setinggi 130 m. Fasilitas Slag stock dengan konstruksi bertulang baja setinggi 9,6 m. Tempat Pengolahan sampah dibangun dengan modal 29 Milyar yen dengan pegawai 36 orang.

Metode pembakaran TPS ini Fully continuous combustion dengan kapasitas 600 ton per hari. Dilengkapi dengan Boiler dengan maksimum tekanan/suhu untuk Boiler drum sebesar 5.00 MPa, 266oC sedangkan Superheater outlet sebesar 4.15 MPa, 420oC. Jumlah maksimum penguapan Boiler tersebut 47.9 t / h setiap incenerator. Pada Steam turbine besar Rated out put 13.200 kW, jumlah penguapan sebanyak 67.38 t / h, tekanan / suhu uap 3.65 MPa, 398.9oC. Bahan bakar utama untuk pembakaran sampah adalah sampah itu sendiri. Penggunaan gas hanya pada saat pembuatan api pertama kali.

Hasil pembakaran sampah berupa debu, kemudian dipanaskan lagi dengan suhu 3000oC sehingga dapat diperoleh material bangunan yang disebut slag. Material tersebut sangat bernilai sebagai material baru untuk konstruksi bangunan.

Satu pabrik pengolahan sampah dapat menampung sampah yang berasal dari 600.000 penduduk di wilayah Tokyo. Sedangkan di Tokyo terdapat 21 Pabrik Pengolahan sampah. Tidak semua kota/kecamatan mempunyai Pabrik pengolahan sampah sehingga TPS Itabashi juga mengolah sampah berasal dari kota/kecamatan lain. Sehari terdapat 600 truk yang datang membawa sampah ke TPS ini. TPS tersebut dapat mengumpulkan dan mengolah 600 ton sampah per hari yang berasal dari wilayah kota Itabashi.


Penduduk telah membayar pajak yang cukup tinggi, mereka tidak dikenakan iuran untuk pengolahan sampah ini. Asosiasi Pegolahan Sampah telah menganggarkan 80 milyar yen setiap tahunnya.


Meskipun TPS berada di tempat yang padat penduduk sampai saat ini tidak terdapat masalah sosial antara TPS dengan masyarakat sekitar. Pembakaran sampah di tengah kota ini tidak mengganggu lingkungan karena Cerobong TPS hanya mengeluarkan asap tipis yang tidak berwarna dan tidak berbau. Mereka dilibatkan dalam pembicaraan sebelum dilakukan pembangunan TPS tersebut. Bahkan masyarakat sekitar telah meminta standar polusi udara yang lebih ketat dari pada standar dari Peraturan Pemerintah. Pada diinding pabrik dan atap pabrik di hiasi dengan tanaman bunga dan tanaman hijau yang sejenis sehingga berkesan ramah lingkungan.


Pihak Itabashi Incineration Plant bersedia menerima kunjungan pejabat instansi pemerintah maupun swasta Indonesia untuk melihat dari dekat pengelolaan TPS.

3 comments:

angga said...

mkasi atas artikelnya tentang teknik pengolahan sampah .

Anonymous said...

untuk pembuatan, prinsip kerja dan jenis2 dr filter bag, scrubber, dan ESp sepertiapa?

company profile said...

terima kasih artikelnya